KOMPAS.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku optimistis bahwa reaktivasi jalur kereta api di Pulau Madura mampu membawa banyak hal positif bagi masyarakat hingga pemerintah daerah (pemda).
Menurutnya, dampak reaktivasi tidak bisa dirasakan secara instan, karena akan terjadi dalam tahun-tahun ke depan.
“(Banyak) dampak yang dirasakan, salah satunya mampu mengefisiensi logistik barang pertanian, seperti garam, tembakau, padi, kacang, dan bawang merah,” ujarnya pada sesi Web Seminar (Webinar) Nasional dalam Rangkaian Musyawarah Wilayah PII Jawa Timur (Jatim) 2023 melalui Zoom meeting, Kamis (4/5/2023).
Webinar tersebut membahas tentang Tantangan Percepatan Reaktivasi Jalur Kereta Api Sumenep-Pamekasan-Sampang-Bangkalan Guna Pengembangan Potensi Ekonomi dan Pariwisata Wilayah Madura.
Ia menuturkan, kereta api di Pulau Madura selain berguna sebagai moda transportasi massal yang mengurai kemacetan, juga berfungsi sebagai angkutan barang atau komoditas hasil perikanan, pertanian, perkebunan, hingga tambang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), jumlah kendaraan bermotor di Madura mencapai 1.760.521 unit. Kondisi ini berdampak pada munculnya titik-titik kemacetan baru.
“Reaktivasi jalur kereta api merupakan pilihan alternatif untuk mengatasi persoalan dan potensi kemacetan di Madura,” imbuh Fauzi.
Selain karena beban anggaran yang diprediksi lebih murah, reaktivasi jalur kereta api juga memiliki payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Baca juga: 7 Tempat Makan di Sekitar Jalur Pantura Lamongan
Fauzi menilai, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menargetkan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal (Bangkalan) hingga Kalianget (Sumenep).
Tak kalah penting, potensi pariwisata di kawasan Madura dan kepulauan kini banyak dilirik wisatawan.
Kombinasi eksistensi wisata alam dan budaya yang dikelola dengan baik berpeluang menjadi masterpiece pembangunan ekonomi di kawasan Madura pada masa depan.
Untuk itu, dibutuhkan sarana prasarana seperti transportasi pendukung yang optimal guna meningkatkan kemajuan ekonomi daerah dan masyarakat setempat.
Ia juga berharap bahwa reaktivasi jalur kereta api mampu berikan perubahan-perubahan, khususnya pertumbuhan ekonomi di Madura.
Baca juga: Cara Menyiapkan Diri Jadi Talenta Ekonomi Digital
Ekonomi yang membaik, sebutnya, turut membantu pengentasan kemiskinan, meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), serta memperbaiki pengangguran terbuka di Pulau Madura.
“Saya sebagai penyambung lidah rakyat harus berani menyampaikan di depan pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada saat itu. Saya merasa punya tanggung jawab sebagai bupati,” imbuh Fauzi.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzi mengungkapkan, proyek reaktivasi jalur kereta api tidak hanya untuk masyarakat Sumenep, tetapi juga Madura.
“Saya berpikir ini bukan untuk masyarakat saya (Sumenep) tapi Madura. Hanya kebetulan yang menyampaikan saya sebagai Bupati Sumenep, sehingga persepsinya ini keinginan pribadi saya,” ujarnya.
Padahal, lanjut Fauzi, proyek tersebut ditujukan untuk percepatan pembangunan di Madura yang diharapkan bisa berjalan seiring Perpres Nomor 80 Tahun 2019.
Baca juga: Jokowi Teken Perpres 22/2023 Tentang Jabatan Wakil Menteri Kominfo
Dilihat dari kacamata infrastruktur, sudah terdapat beberapa program pengembangan. Pertama, pengembangan kapasitas jalan raya Sumenep-Pamekasan, jalan lintas Selatan Madura (ruas Sreseh-Pangarengan).
Kedua, pengembangan dermaga pelabuhan Kalianget. Ketiga, mengembangkan prasarana dan aktivitas di Pelabuhan Pasean hingga Pelabuhan Masalembu. Keempat, pengembangan Bandara Trunojoyo Sumenep.
“Melengkapi pembangunan infrastruktur di atas diperlukan angkutan jasa dan barang yakni kereta api Madura,” imbuh Fauzi.
Menurutnya, strategi pembangunan Madura akan segera dicapai setelah pembangunan infrastruktur dilakukan. Kemudian, ada pula peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang tidak kalah penting untuk dilakukan.
Baca juga: Peringati Hardiknas 2023, Bupati Jekek Sebut Sektor Pendidikan Jadi Poros Utama Tingkatkan SDM
“Oleh karenanya, kami meningkatkan SDM melalui pengembangan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) agar memiliki kompetensi yang memadai,” jelasnya
Begitu investasi masuk ke Sumenep, lanjut Fauzi, SDM yang memadai sudah siap untuk bekerja sesuai keahlian. Hal ini dilakukan agar tidak menjadi penonton di “kabupaten”sendiri.
Terakhir, ia memberikan tiga kesimpulan penting dalam rencana reaktivasi jalur kereta api di Madura.
Pertama, kata Fauzi, reaktivasi jalur kereta api di Madura sangat diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi Madura.
Kedua, seluruh kabupaten di Madura bisa melakukan akselerasi di sektor ekonomi, seperti pembangunan kepariwisataan, agropolitan dan minapolitan, serta industrialisasi sebagai persiapan sampai realisasi reaktivasi kereta api di kawasan ini berjalan.
Baca juga: Realisasi Investasi RI Kuartal I-2023 Capai Rp 328,9 Triliun, Serap 384.892 Tenaga Kerja
“Ketiga, dari dua hal tersebut maka akan terjadi sinkronisasi antara waktu reaktivasi jalur kereta api Madura dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Madura,” jelas Fauzi.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan hadir dalam acara forum dengan pembahasan utama reaktivasi kereta api di Madura.
“Tentu ini menjadi semangat kita semua bagaimana masyarakat Madura punya keinginan sama untuk lebih maju di Jatim dan Indonesia. Dari Sumenep untuk Madura, dari Madura untuk Jatim,” imbuh Fauzi.