JAKARTA, KOMPAS.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsudjodo melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Audiensi dilakukan untuk membahas masalah pengembangan moda transportasi dan konektivitas Pulau Madura dengan wilayah lain di Indonesia.
Fauzi mengatakan, salah satu hal yang dibicarakan dalam audiensi itu adalah terkait pengembangan Bandara Trunojoyo yang baru dibangun.
"Bandara ini cukup megah, tapi sekarang operasionalnya terhambat akibat melonjaknya harga avtur. Nah, kami di sini ingin menyampaikan sejumlah formulasi agar penerbangangan di bandara tersebut kembali diadakan,” ujar Fauzi saat konferensi pers bersama awak media termasuk Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Pertarungan Menuju Kursi Jatim 1, Survei ARCI: Ada Khofifah, Emil dan Bupati Sumenep
Terkait penerbangan, Fauzi ingin pemerintah pusat untuk membantu membuka penerbangan komersil dari bandara tersebut dengan rute perjalanan Kabupaten Sumenep-Surabaya ataupun sebaliknya.
Selain itu, ia juga menginginkan agar adanya bandara air street di kawasan Masalembo yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim).
“Kami ingin ada penerbangan langsung dari Sumenep ke Masalembo agar memangkas jarak perjalanan yang membutuhkan waktu selama 23 jam dengan kapal laut. Maka dari itu, kami ingin ada bandara air street di Masalembo sehingga bisa dilakukan penerbangan perintis untuk mengantar logistik,” katanya.
Fauzi menambahkan, dirinya juga telah memberitahukan Menhub perihal optimalisasi tol laut dan penambahan armada kapal ke sejumlah pulau yang ada di sekitar Sumenep.
Baca juga: Sindir Bupati Sumenep, Warga Bawa Spanduk Kereta Api Dibanggakan, Jalan Rusak Dibiarkan
Keberadaan tol laut itu pun dinilai penting lantaran dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah sehingga kegiatan pengiriman logistik bisa menjadi lebih mudah.
“Terakhir, pemberitahuan terkait reaktivasi rel kereta yang ada di Pulau Madura yang masuk dalam proyek strategis dan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019. Tadinya, sudah mau dijalankan pada 2019, tapi malah terjadi pandemi Covid-19. Ini kami suarakan kembali agar isunya tidak dingin,” jelas Fauzi.
Aktifnya jalur kereta, lanjut fauzi, dapat membuat kegiatan pengiriman logistik dalam kota yang dilakukan melalui jalur darat bisa semakin efisien.
Selain lebih cepat dari segi waktu, pengiriman yang dilakukan melalui kereta juga dikatakannya dapat memangkas biaya pengiriman.
Baca juga: Kereta Api Kembali Dihidupkan, Bupati Sumenep: Untuk Masyarakat Madura
Meski begitu, dirinya memahami betul bahwa proses reaktivasi rel yang sudah lama tak digunakan akan membutuhkan banyak upaya dan waktu.
Namun, dirinya ingin agar harapan masyarakat akan keberadaan infrastruktur pendukung dapat disampaikan langsung kepada pemerintah pusat.
“Terpenting, kami sudah menyampaikan keinginan dan rencana masyarakat di Pulau Madura. Semoga apa yang telah kami sampaikan pada audiensi ini bisa menjadi perhatian,” terang Fauzi.
Dari hasil audiensi yang dilakukan, Fauzi menjelaskan bahwa Menhub Budi sangat mendukung program yang telah disampaikan oleh dirinya.
Sebab, hal tersebut dinilai oleh Menhub bisa memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura.
Baca juga: Lewat Lagu, Bupati Sumenep Bagikan Pesan Keceriaan Lebaran
Namun, Fauzi menilai, sebelum hal tersebut terwujud, setiap pemimpin daerah yang ada di Pulau Madura harus memiliki kompetensi tinggi untuk bisa meningkatkan perekonomian wilayahnya masing-masing.
“Hal tersebut jelas tak bisa kami wujudkan sendiri-sendiri dan dibutuhkan upaya kolektif agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi. Jadi, setiap pemimpin daerah di Pulau Madura harus bisa bekerja sama,” tutur Fauzi.
Menurut Fauzi, meningkatnya ekonomi wilayah dapat memacu aktivitas distribusi yang ada di setiap daerah.
Dengan begitu, hal tersebut secara tak langsung akan meningkatkan mobilitas serta aktivitas pengiriman terhadap kebutuhan barang dan jasa.
“Saat aktivitas ekonomi naik, otomatis arus logistik itu kan pasti semakin padat. Masyarakat pun juga akan semakin aktif. Nah, aktifnya rel kereta itu sepert gayung bersambut karena bisa jadi angkutan masal dan transportasi untuk mengirik barang. Saya yakin ekonomi bisa naik karena masyarakat Madura punya karakter pekerja keras dan fokus yang kuat,” katanya.
Baca juga: Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden
Sementara itu, Budi menjelaskan bahwa membantu masyarakat di Pulau Mandura, termasuk Sumenep, merupakan salah satu tugas yang telah diamanatkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya.
"Kami akan bantu membangun fasilitas untuk menunjang angkutan masal dan komersil di Pulau Madura. Memang membutuhkan waktu, tapi kami tidak akan menyerah dan siap bekerja secara maksimal. Madura ini harus dibangkitkan dengan aksesibilitas yang lebih masal karena punya potensi besar," ujar Budi.