KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan komitmen DPR RI serta mendorong pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui fungsi dan kewenangan dewan.
Hal tersebut disampaikannya bersamaan dengan peringatan Hari Guru Nasional 2024 bertemakan “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, Senin (25/11/2024).
"Kami akan memperjuangkan anggaran pendidikan yang lebih besar dalam setiap pembahasan anggaran negara serta melalui fungsi legislasi dan pengwasan kami. Tinggal bagaimana komitmen pemerintah menerjemahkan dalam program untuk meningkatkan kesejahteraan guru,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin.
Cucun menjelaskan peran guru sebagai elemen fundamental dalam menciptakan sistem pendidikan berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia, sehingga peran guru juga dinilai sebagai pilar utama pembangunan bangsa.
" Kesejahteraan guru meliputi hak dasar mereka seperti gaji yang layak, jaminan kesehatan, fasilitas pendidikan yang mendukung, sampai dengan jaminan hari tua untuk mereka,” imbuhnya.
Baca juga: Dukung Open Parliament, Cucun Ahmad: Ini Momentum DPR Jadi Lembaga Transparan
Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) mengungkapkan bahwa satu dari 50 guru honorer di Indonesia memiliki penghasilan di bawah Rp 500.000 dan kurang lebih 13 persen guru memiliki penghasilan di bawah Rp 500.000.
Sementara itu, menurut survei yang dilakukan NoLimit Indonesia pada 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 42 persen guru terjerat pinjol ilegal.
“Harapan kita adalah guru sebagai pahlawan pendidikan bisa hidup dengan sepantasnya. Sehingga tidak ada lagi guru yang berutang, atau guru yang harus bekerja sampingan sebagai pemulung,” ujar Cucun.
Lebih lanjut, Cucun menyampaikan bahwa peningkatan kesejahteraan guru perlu menjadi bagian agenda nasional guna mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia unggul.
“Ketika guru tercukupi kebutuhannya, motivasi mereka dalam mendidik anak-anak juga akan tinggi, sehingga kita bisa menghasilkan bibit unggul harapan masa depan bangsa,” tambahnya.
Baca juga: Kunjungi RSDI Banjarbaru, Cucun Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Program pelatihan guru, lanjut dia, juga diperlukan untuk mengembangkan kemampuan profesional guru dalam mendidik para siswa.
"Kami mendorong pemerintah untuk menciptakan pelatihan berkala yang dapat memberikan guru kesempatan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia pendidikan sehingga guru juga bisa tanggap dengan kemajuan zaman,” imbuhnya.
Dalam laporan Programme for International Student Assessment (PISA) oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 2018 disebutkan bahwa mayoritas siswa di negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memiliki mindset berkembang.
Hasil kuisioner tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa di Indonesia yang memiliki growth mindset hanya sebesar 29 persen. Sedangkan, sebanyak 71 persen siswa di Indonesia menganggap kecerdasan tidak dapat diubah.
Baca juga: Cucun Ahmad Sebut Pemerintah Harus Dukung Pertumbuhan UMKM untuk Jaga Stabilitas Ekonomi
Dalam hal tersebut, guru perlu memberikan metode pembelajaran dan pengetahuan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan para pelajar.
"Guru yang terus belajar adalah guru yang bisa membawa perubahan positif bagi siswa. Kami meminta pemerintah bekerjasama dengan stakeholder di sektor pendidikan untuk mendukung peningkatan kapasitas guru," terang Cucun.
Selain itu, Cucun juga berharap seluruh guru di Indonesia dapat menjadi pendidik berkualitas yang bekerja dengan integritas dan etos kerja tinggi, serta terus menjunjung etika dalam menjalankan tugasnya.
“Bekerja sama dengan orangtua, pemerintah, DPR RI, dan pihak terkait lainnya, saya yakin guru yang baik akan melahirkan generasi cerdas dan berkualitas untuk masa depan bangsa," ujarnya.