KOMPAS.com – Aktivis perempuan Fahira Idris kembali dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta untuk periode 2024-2029 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Pelantikan tersebut menjadi periode ketiga Fahira Idris dipercaya warga Jakarta sebagai senator.
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu, putri tokoh nasional almarhum Fahmi Idris ini meraih suara tertinggi dengan 745.841 suara, melampaui perolehan suara partai-partai politik di Jakarta, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Baca juga: Kursi Pimpinan DPRD Lumajang Belum Lengkap, PDI-P Terlambat Kirim Nama
Fahira mengungkapkan bahwa perjalanan Pemilu DPD RI 2024 dipenuhi dengan dinamika dan tantangan yang tidak mudah.
Namun, dukungan luar biasa dari warga Jakarta dan relawan yang mengawal proses tersebut membuat semua tantangan bisa dilalui dengan baik.
Menurut Fahira, pelantikan tersebut bukan hanya merupakan tahapan akhir dari pemilu, tetapi juga merupakan tahap awal bagi dirinya untuk memperjuangkan aspirasi yang dititipkan oleh warga Jakarta.
Baca juga: Bawa Program dari Jabar, Ridwan Kamil Janjikan Kredit Mesra Tanpa Agunan untuk Warga Jakarta
“Untuk warga Jakarta, terima kasih tak terhingga karena telah menitipkan amanah dan harapannya kepada saya. Semua kolaborasi yang kita jalin selama ini adalah ikhtiar kita bersama untuk memastikan bahwa warga Jakarta akan terus menjadi kreator pembangunan,” ucapnya saat pelantikan dan pengambilan sumpah sebagai anggota DPD RI di Komplek Parlemen, Selasa.
“Mari bersama kita kawal agar semua sumber daya yang ada di Jakarta dirasakan semua lapisan masyarakat dan berjuang bersama mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang aman, nyaman, dan setara untuk ditinggali semua golongan,” sambung Fahira.
Fahira menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembangunan.
Baca juga: Pembangunan IKN Dongkrak Indeks Industri Barang Galian Non Logam
Ia berkomitmen untuk terus mengawal dan bekerja sama dengan warga Jakarta guna memastikan paradigma pembangunan yang lebih ramah dan adil, ketika warga menjadi aktor utama dalam setiap inisiatif.
Sebagai anggota DPD RI, Fahira juga akan berfokus pada penguatan otonomi daerah sebagai langkah strategis untuk mengatasi ketimpangan antarwilayah.
Ia yakin bahwa semakin besar kewenangan daerah dalam mengelola sumber daya alam (SDA), ekonomi, pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan, maka semakin cepat pula pembangunan dan kesejahteraan dapat diwujudkan.
Baca juga: Ikahi: Tanpa Perlu Dituntut, Negara Harus Jamin Kesejahteraan Hakim
“Untuk konteks Jakarta, tantangan ke depan sesuai visi Jakarta sebagai kota global hanya bisa diraih jika warga dijadikan kreator pembangunan, bukan dijadikan penonton,” ucap Fahira.
Sementara untuk konteks yang lebih luas, lanjut dia, penting untuk mengawal penguatan kewenangan daerah dalam mengelola sumber daya dan kebutuhan lokal sesuai dengan kondisi wilayahnya.
Adapun tujuannya agar terjadi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di semua daerah sehingga ketimpangan antarwilayah bisa diperkecil.