Arumi Sesalkan Video Gibran Soal Program Makan Siang dan Susu Gratis Direkayasa

Kompas.com - 16/12/2023, 14:21 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Gibran Rakabuming Raka menunjuk Emil Dardak dan Arumi Bachsin sebagai juru bicaranya, dalam jumpa pers di Area 47, Jakarta, Selasa (14/11/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Gibran Rakabuming Raka menunjuk Emil Dardak dan Arumi Bachsin sebagai juru bicaranya, dalam jumpa pers di Area 47, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

KOMPAS.com - Juru bicara calon presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, Arumi Bachsin menyesalkan beredarnya video pernyataan Gibran soal program Makan Siang atau Susu Gratis yang direkayasa oleh pihak tak bertanggungjawab. Video ini kemudian viral di media sosial.

Arumi mengatakan, video tersebut dipotong sehingga Gibran terkesan memberikan data yang salah mengenai jumlah anak di Indonesia sehingga menimbulkan salah persepsi di mata masyarakat.

“Padahal yang dimaksud mas Gibran adalah jumlah anak dari sekitar 70 negara yang sudah pernah menerima manfaat program Makan Siang atau Susu Gratis,” jelas Arumi dalam keterangannya, Sabtu (15/12/2023).

“Data 400 juta anak tersebut diperoleh dari United Nations World Food Program (WFP). Bagian penjelasan mengenai 400 juta anak di sekitar 70 negara dipotong," sambungnya.

Istri Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ini pun berharap agar ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa dijadikan sarana edukasi politik bagi masyarakat. Oleh karena itu, berita bohong (hoaks) dan kampanye hitam bisa dihindari.

Baca juga: Ini Jurus Prabowo-Gibran Atasi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Arumi pun memaklumi bahwa kritik merupakan hal yang lumrah dalam kampanye pilpres. Namun dia tidak membenarkan terkait rekayasa untuk menjatuhkan lawan politiknya.

“Ada yang bilang ini istilahnya spin doctor. Pernyataan seseorang dipenggal lalu ditambahkan narasi melalui caption, seakan-akan pernyataan itu salah. Padahal jika dikutip lengkap tanpa dipotong-potong, faktanya sangat berbeda," kata Arumi.

"Kemudian ini diviralkan melalui media sosial, bahkan mereka yang latar belakangnya akademis juga bisa terkecoh loh. Cukup banyak kenalan kami di dunia kerja yang sempat menanyakan video tersebut, dan setelah menerima penjelasan bahwa itu video yang dipotong-potong, mereka langsung memahami," ujar Arumi.

Aksi bagi-bagi nasi kotak dan susu gratis kampanyekan program Prabowo - Gibran di Lumajang, Minggu (3/12/2023)KOMPAS.com/Miftahul Huda Aksi bagi-bagi nasi kotak dan susu gratis kampanyekan program Prabowo - Gibran di Lumajang, Minggu (3/12/2023)

Menurut Arumi, berdasarkan studi WFP, program makan siang di sekolah sudah dilakukan di sekitar 70 negara dan telah membantu 418 juta anak.

Di India, program makan siang gratis telah menjangkau 120 juta anak, sedangkan di negara ASEAN yang menerapkan program serupa ada di Malaysia, Filipina, Kamboja dan Thailand.

Monggo bisa dicek di website wfp.org, ada namanya program School Meals, dan Koalisi Makan di Sekolah atau School Meals Coalition yang telah diikuti 76 negara sebagaimana dicantumkan di laporan State of School Feeding 2022 Report," tegas Arumi.

Baca juga: Gibran Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Bukan Retorika Belaka

Sebelumnya, beredar potongan video Gibran di media sosial yang seolah-olah menjelaskan bahwa program Makan Siang dan Susu Gratis sudah dinikmati 400 juta anak.

Video potongan ini kemudian ditambahkan narasi seolah-olah pernyataan Gibran tersebut tidak sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia.

Video Gibran tersebut diambil saat acara konsolidasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12). Dalam video lengkapnya, Gibran tengah menjelaskan bahwa program susu gratis sudah ada di 76 negara dan dirasakan oleh 400 juta anak-anak. Jadi yang dibicarakan Gibran konteksnya bukan cuma Indonesia.

“Bapak-Ibu harus tahu program makan siang gratis dan susu gratis ini sudah ada di 76 negara dan sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 400 juta anak. Jadi ini bukan program yang mengada-ada,” ucap Gibran di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12).

"Jadi ke depan, untuk menuju Indonesia emas harus kita siapkan juga generasi emasnya, anak-anak yang sehat, pintar. Itu kuncinya," sambung Gibran.

Terkini Lainnya
Peduli Sesama, Relawan Prabowo-Gibran Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk 1.000 Pasien
Peduli Sesama, Relawan Prabowo-Gibran Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk 1.000 Pasien
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Sejumlah Tokoh Nasional hingga Artis Bakal Ramaikan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK Senayan
Sejumlah Tokoh Nasional hingga Artis Bakal Ramaikan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK Senayan
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Temui Komunitas Kreatif, GIbran Dengarkan Aspirasi dan Dorong Pengembangan Seni Budaya
Temui Komunitas Kreatif, GIbran Dengarkan Aspirasi dan Dorong Pengembangan Seni Budaya
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Menilik Misi Prabowo-Gibran Melestarikan Kekayaan Budaya Bangsa
Menilik Misi Prabowo-Gibran Melestarikan Kekayaan Budaya Bangsa
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Dua Kakak Kandung Prabowo Terharu Sapa Keluarga Sigar-Maengkom dan Warga Sulut
Dua Kakak Kandung Prabowo Terharu Sapa Keluarga Sigar-Maengkom dan Warga Sulut
Maju Bersama Prabowo-Gibran
TKN: Gibran Paling Komprehensif Sampaikan Narasi saat Debat Cawapres Kedua
TKN: Gibran Paling Komprehensif Sampaikan Narasi saat Debat Cawapres Kedua
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Isu Lingkungan pada Debat Cawapres Dinilai Jadi Peluang Gibran Raup Suara Pemilih Muda
Isu Lingkungan pada Debat Cawapres Dinilai Jadi Peluang Gibran Raup Suara Pemilih Muda
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Jelang Debat Cawapres Kedua, TKN Sebutkan Beberapa Hal yang Bisa Buat Gibran Unggul
Jelang Debat Cawapres Kedua, TKN Sebutkan Beberapa Hal yang Bisa Buat Gibran Unggul
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Pakar Pertanian: Kebijakan Pangan dan Pertanian Era Jokowi Sudah Relatif Bagus
Pakar Pertanian: Kebijakan Pangan dan Pertanian Era Jokowi Sudah Relatif Bagus
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Food Estate Disebut Gagal, Dosen Universitas Brawijaya Berikan Penjelasan
Food Estate Disebut Gagal, Dosen Universitas Brawijaya Berikan Penjelasan
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Soal Pemakzulan Jokowi, Yusril Ihza: Inkonstitusional, Prosesnya Panjang dan Memakan Waktu
Soal Pemakzulan Jokowi, Yusril Ihza: Inkonstitusional, Prosesnya Panjang dan Memakan Waktu
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Dirut Len Industri Sebutkan 3 Hal Penting yang Harus Dicek Pemerintah Saat Beli Alutsista
Dirut Len Industri Sebutkan 3 Hal Penting yang Harus Dicek Pemerintah Saat Beli Alutsista
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain
Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Prabowo: Masih Ada Ketimpangan Kesempatan antara Perempuan dan Laki-laki
Prabowo: Masih Ada Ketimpangan Kesempatan antara Perempuan dan Laki-laki
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Ketum Repnas Sebut Pilpres Satu Putaran Bikin Hemat Rp 27 Triliun dan Jaga Stabilitas Politik
Ketum Repnas Sebut Pilpres Satu Putaran Bikin Hemat Rp 27 Triliun dan Jaga Stabilitas Politik
Maju Bersama Prabowo-Gibran
Bagikan artikel ini melalui
Oke