KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira mengatakan, ada banyak keuntungan bagi Indonesia jika pemilihan presiden (pilpres) berlangsung dalam satu putaran.
"Ada banyak keuntungan dari pelaksanaan Pilpres dalam satu putaran, seperti keuntungan ekonomi dan stabilitas politik,” katanya dalam siaran pers, Kamis (4/1/2024).
Dia memaparkan, dari segi perekonomian, pemerintah dapat menghemat anggaran negara sebesar Rp 17 triliun untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Rp 10 triliun untuk pendukung keamanan serta biaya-biaya lainnya.
Keuntungan ekonomi lainnya adalah dapat mencegah instabilitas politik dan kemandekan ekonomi, terutama dalam hal investasi.
“Selain dari aspek fiskal yang saya sebut, manfaat lainnya adalah menghindari ketegangan ideologis yang dapat mempolitisasi agama," ujarnya.
Baca juga: Ingin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, Kaesang: Saya Mau Liburan dengan Istri
Anggawira menyadari, semua pasangan calon (paslon) menginginkan kemenangan dalam satu putaran.
Namun, dia meyakini bahwa Prabowo-Gibran merupakan opsi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang paling realistis untuk mewujudkan menang satu putaran.
Anggawira mengatakan, keyakinan Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024 sejalan dengan berbagai keuntungan kemenangan satu putaran.
Dengan demikian, kata dia, program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat segera dilanjutkan sehingga menciptakan kontinuitas dalam perekonomian dan pembangunan nasional.
"Menurut data-data elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga survei bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang realistis untuk meraih kemenangan dalam satu putaran," ujarnya Anggawira.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Survei CSIS dan Indikator, TKN Optimistis Menang Satu Putaran
Dalam tiga survei terakhir pada Desember, Prabowo-Gibran selalu unggul di atas 40 persen dari dua pasangan capres-cawapres lainnya.
Pertama, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan Prabowo-Gibran mendapat 43,3 persen suara.
Kedua, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mencatatkan Prabowo-Gibran dengan raihan 43,7 persen suara.
Ketiga, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan Prabowo-Gibran meraih 46,7 persen suara.