KOMPAS.com – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menghadiri pertemuan dengan berbagai komunitas anak muda yang bergerak di bidang kreatif di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Sabtu (3/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Gibran mendengarkan banyak aspirasi dari para anak muda terkait pengembangan potensi kreatif.
Pertemuan pertama yang dihadiri bertajuk “Bincang Ekonomi Kreatif (Becek)” dan diselenggarakan di Galeri UMKM milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Acara yang bertemakan “Gimmick Anak Selatan” ini dihadiri oleh musisi kenamaan Tompi serta ratusan anak muda dari berbagai komunitas musik, film, dan motor.
Pertemuan selanjutnya berlangsung di Kandank Jurank Doank yang menjadi pusat kreativitas milik seniman Dik Doank. Di acara ini, sejumlah sejarawan, desainer, serta seniman musik, tari, dan lukis hadir.
Gibran sendiri datang didampingin Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Barat Airin Rachmi Diany,dan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga.
Kedatangan Gibran pada pertemuan kedua disambut tarian yang dibawakan oleh Dik Doank. Setelah itu, Gibran diajaknya lukisan karya seniman-seniman di Kandank Jurank Doank.
Baca juga: Gibran Tak Ingin Platform E-commerce Diisi Barang dari China
Gibran mengatakan, pertemuan ini sangat sesuai dengan debat kelima Pilpres 2024 yang salah satu topiknya berkaitan dengan kebudayaan. Gibran lebih memilih mendengar ide, gagasan dan keluhan pelaku seni.
“Kami sangat membutuhkan masukan dan evaluasi dari pegiat seni dan kebudayaan,” ujar Gibran dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Hal itu, lanjut Gibran, yang menjadi landasan Kota Solo. Pemkot setempat saat ini sedang merevitalisasi sejumlah tempat kebudayaan dan kesenian menjadi lokasi pertunjukkan, seperti ketoprak dan wayang orang.
“Kami ingin memberikan tempat kepada pelaku seni,” ucapnya.
Baca juga: Setelah Blusukan ke Pasar Kemiri Depok, Gibran Kunjungi Pasar Modern BSD City
Gibran menekankan, betapa pun modernnya perkembangan kota, warisan seni dan budaya tetap menjadi harta berharga yang tak lekang dimakan waktu. Tidak bisa dipisahkan dari masa lalu, keduanya justru memegang peranan penting dalam membentuk masa depan.
“ Kebudayaan jangan sampai hilang. Ini prinsip yang selalu saya jaga. Kalau saya diberi amanah lebih lagi, prinsipnya sama,” ujarnya.
Gibran pun mengungkapkan keinginannya agar tempat pelestarian budaya semakin banyak dibangun. Sebab, ia melihat banyak anak muda Indonesia yang kreatif, tapi tidak ada tempat dan dukungan maksimal pemerintah.
“Dua tahun lalu kami ke Paris. Kami tutup jalan di depan Balai Kota Paris, kami tampilkan gamelan dan lain-lain karena kami ingin kebudayaan Indonesia dikenal. Ada mal tertua di Paris, kami isi dengan produk UMKM Solo yang sudah dikurasi,” katanya.
Baca juga: Kampanye di Bekasi, Gibran Dikerubungi Warga yang Ingin Minta Foto dan Jabat Tangan
Gibran optimistis, jika ada kerja sama berbagai pihak dan fokus mengawal pengembangan seni dan budaya dari A sampai Z, Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Menurutnya, Indonesia lebih kaya dengan budaya dibanding kan negara lain.
“Kalau sekarang lagi populer K-Pop, sebenarnya kita juga bisa. Namun, kita harus fokus dan mencintai produk lokal. Semua intinya tetap butuh proses,” ucapnya.