KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani merespons positif rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta untuk memperluas kawasan rendah emisi atau low emission zone (LEZ) guna mengurangi polusi udara di Jakarta.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta itu optimistis akan terjadi perubahan yang signifikan pada perbaikan kualitas lingkungan Jakarta.
“Alhamdulillah, ini sebuah inisiatif yang bagus banget ya. Saat ini kita sudah punya Kawasan Kota Tua dan Tebet Eco Park sebagai kawasan rendah emisi. Kalau kita perbanyak lagi ke depannya, Insya Allah tingkat polusi Jakarta akan semakin berkurang,” ucap Zita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: 7.862 Orang Ikut Pelatihan oleh Pemprov DKI 2023, Hampir 50 Persen Diterima Kerja
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengumumkan rencana pengurangan polusi udara lewat perluasan LEZ dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 576 Tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara.
Selain penambahan kawasan rendah emisi, Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah sembilan stasiun pemantau kualitas udara (SPKU). Saat ini, DKI Jakarta sudah memiliki 12 SPKU yang bertaraf reference grade.
Zita optimis bahwa berbagai langkah pengurangan emisi tersebut merupakan kemajuan yang baik menuju Jakarta Green City.
“Kota Hijau atau Green City itu kan ada banyak program pendukung yang harus dipenuhi, termasuk green open space dan green planning and design. Nah, ini yang sudah kami lakukan. Pelan tapi pasti, kita selangkah menuju Jakarta Green City. Setelahnya kami akan evaluasi secara bertahap, lalu kami akan progres ke program-program lain,” ucap Zita.
Baca juga: Pengamat Sebut Kawasan LEZ seperti Kota Tua Dorong Warga Gunakan Transportasi Umum
LEZ merupakan kawasan dengan akses terbatas bagi kendaraan bermotor yang memiliki emisi tinggi. Kebijakan ini telah diterapkan di sejumlah kota dunia, seperti di Singapura, London, dan Mexico.
Zita berharap agar semua pihak, termasuk masyarakat Jakarta, bisa saling bersinergi untuk memaksimalkan program tersebut.
“Saya dapat laporan memang warga masih banyak yang bandel juga di LEZ ini. Mungkin dari pihak Pemprov DKI Jakarta juga mungkin bisa memberikan edukasi soal gas rendah emisi kepada masyarakat di wilayah sekitar LEZ. Bangun kolaborasi dengan Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) setempat supaya lebih efektif,” ujar Zita.