Perhatikan Minat Baca Anak Muda DKI, Zita Anjani: Kita Perlu Perpustakaan yang Layak
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani
KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional ( PAN) Zita Anjani merespons postif ketertarikan warga Jakarta untuk mengunjungi perpustakaan.
Hal tersebut, menurut Zita Anjani adalah hal positif bagi kemajuan literasi bangsa, meskipun minat baca dan skor literasi Indonesia masih tergolong rendah.
“Kalau yang saya dapat datanya, perpustakaan yang mulai ramai dikunjungi itu yang di Taman Ismail Marzuki. Nah itu kan memang, perpustakaan yang fasilitasnya layak, tempatnya nyaman untuk dikunjungi. Perpustakaan (di Taman Isamil Marzuki) juga kan tempatnya bagus banget, itu juga sudah mulai ramai tuh," kata Zita.
"Jadi alangkah baiknya kalau ke depannya ada lebih banyak program untuk meningkatkan kualitas perpustakaan di DKI,” ungkap Zita yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta ini.
Perpustakaan Jakarta yang berada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) mencatat bahwa kunjungan pada Juli-September 2023 mencapai 91.981 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar 69.122 orang.
Baca juga: Dukung Sekolah Jakarta Komunitas, Zita Anjani: Hal yang Positif Banget
Melihat hal tersebut, Zita optimis akan semakin banyaknya peningkatan jumlah kunjungan perpustakaan di Jakarta.
Ia yakin program-program peningkatan budaya literasi di Jakarta akan lebih maksimal jika revitalisasi bangunan dan fasilitas bisa diiringi dengan pencanangan program budaya dan literasi lain yang mengajak anak muda untuk datang ke perpustakaan.
“Perpustakaan itu kan ruang publik ya, harusnya nanti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jakarta bisa bikin program menarik yang bisa mengajak anak muda ke perpustakaan," kata Zita.
"Nanti jadinya mereka bakal terbiasa untuk datang ke perpustakaan. Kalau sudah bisa rutin, nanti pelan-pelan budayanya akan muncul sendiri,” tambah Zita.
