KOMPAS.com - Peningkatan kualitas pendidikan penting agar Indonesia bisa menyongsong Generasi Emas 2045. Selain itu, diperlukan kebijakan preventif untuk mengurangi kasus kenakalan remaja seperti perundungan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani, menekankan pentingnya peran tiga pranata sosial sebagai solusi efektif dalam mengurangi angka kasus kenakalan remaja.
“Pertama, kita mulai dari pranata keluarga dulu. Orangtua harus mampu membangun hubungan yang supportive dengan anak. Jangan dicuekin anaknya. Ngobrol, dengerin keluh-kesah mereka selama di sekolah dan coba berikan nasihat yang bijak sebagai jalan keluar. Pokoknya, kita harus jadi orangtua yang selalu ada buat anak kita,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Dukung Akselerasi Pendidikan, Karier.mu Hadirkan Karier.mu Space Learning Festival
Kedua, lanjut Zita, pranata pendidikan di sekolah.
Sebagai perempuan yang memiliki latar belakang di bidang pendidikan, menurutnya, sekolah harus memberikan pendidikan tidak hanya akademis, tetapi juga pendidikan mental, pribadi, agama, dan budi pekerti.
“Kalau bisa kita (mengintegrasikan ke dalam) kurikulum. (Namun) jika memang terlalu padat, (alternatifnya) kita (buat) program berupa seminar, ekstrakurikuler, atau pelatihan kepemimpinan,” ujar Zita.
Terakhir, lanjut dia, pranata politik atau pemerintahan.
Baca juga: Komunikasi Politik Anti-Mainstream Komeng yang Uhuyy!
Zita mencontohkan langkah Suku Dinas (Sudin) Wilayah I Jakarta Utara (Jakut) yang membentuk satuan tugas (satgas) pengawasan dan pencegahan terhadap kenakalan remaja.
"Kita harus menanamkan mindset penuh kasih sayang pada anak-anak kita, tidak hanya di lingkungan sekolah dan keluarga, tetapi juga di pemerintahan. Bangun kepercayaan mereka pada pemerintah agar berani melaporkan segala tindakan kenakalan remaja. Anak kita itu adalah generasi penerus bangsa, itulah mengapa kita harus selalu ada (mendukung) mereka," tuturnya.