KOMPAS.com – President Commissioner Urbahn International Rafi Haikal berharap arsitek muda Indonesia dapat menarik minat investor luar negeri untuk membangun Indonesia melalui desain cantik dan ciamik.
"Talenta generasi muda Indonesia tidak kalah dengan internasional. Menurut saya, untuk segi desain dan estetika, talenta Indonesia lebih baik. Keunikan ini dapat digunakan untuk menarik minat investor dan arsitek luar negeri untuk berkolaborasi," ungkap Haikal melalui siaran persnya, Rabu (3/4/2024).
Hal tersebut disampaikan Rafi pada Program Real Estate Class Center for Strategic Entrepreneurial Leadership Universitas Indonesia (CSEL UI) Real Estate Class di Kampus UI Salemba, Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
Haikal menjelaskan, konsep arsitek di Indonesia berbeda dengan di Amerika Serikat (AS). Di New York, arsitek perlu memiliki ijazah serta harus memiliki pengalaman kerja selama kurang lebih 3.000 jam atau sekitar tiga tahun.
Baca juga: Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan Gerindra-PAN, PDI-P: Sikap Kami Merangkul Komponen Bangsa
"Setelah tiga tahun bekerja, arsitek harus mengikuti sekitar 6-7 ujian baru mendapat sertifikat untuk praktik dan sertifikat. Prosesnya hampir sama seperti dokter. Kami harus mengaplikasikannya untuk kesehatan dan kenyamanan masyarakat New York," tuturnya.
Sementara itu, untuk menjalankan bisnis di Indonesia, lanjut Haikal, arsitek lulusan AS perlu punya sertifikasi dan beberapa perusahaan pelaksana proyek.
“Jadi, kalau di New York kami cukup punya satu perusahaan, sedangkan di Indonesia untuk menerapkan hal tersebut kami harus mempunyai lebih dari satu perusahaan," ucap Haikal.
Adapun Haikal bersama Urbahn Internasional sebelumnya telah memfasilitasi kegiatan forum bisnis dan investasi antara Otoritas Ibu Kota Nusantara dengan pelaku usaha AS pada November 2023.
Baca juga: PAN Tak Khawatir jika PDI-P Kembali Duduki Kursi Ketua DPR RI
Haikal mengungkapkan, setelah mendapatkan lampu hijau dari Urbahn AS, hal yang pertama pihaknya lakukan adalah mengundang tim investasi Nusantara ke New York untuk mengikuti forum bisnis dan investasi.
“Kami memiliki forum sekitar 100 orang yang berasal dari investor, arsitek real estate, dan pengembang untuk belajar tentang Indonesia," Jelas Haikal.
Ia berpendapat, perkembangan gross domestic product (GDP) Indonesia dan kelas menengah di negeri ini menjadi pasar yang tepat untuk ditawarkan ke luar negeri.
Tidak hanya itu, kata dia, sebagian besar masyarakat Indonesia yang merupakan generasi muda juga membuat otorita Nusantara lebih menarik bagi forum.
Baca juga: Usung Khofifah di Pilkada Jatim, PAN Sambut Baik PDI-P Jika Ikut Dukung
"Jadi, kami membawa Indonesia ke pasar New York sebagai peluang yang sangat baru dan pemerintah Indonesia mempunyai program investasi luar yang sangat baik, seperti zona ekonomi khusus untuk proyek atraktif bagi investor luar,” ujar Haikal.
Dirinya menuturkan, Indonesia juga sudah mempersiapkan paket investasi yang sangat cantik, seperti 30 tahun tax holiday dan sebagainya.
“Ini hal-hal yang bisa kawan-kawan gunakan untuk belajar praktik supaya bisa menjual Indonesia sebagai peluang investasi tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga Malaysia, Singapura, maupun Eropa," tegasnya.
Sebagai informasi, Urbahn International merupakan perusahaan konsultasi arsitektur yang berbasis di New York, AS. Berdiri sejak 1945, Urbahn International memiliki 71 proyek yang masih berjalan dengan nilai konstruksi mencapai 5,9 miliar dollar AS.
Baca juga: PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai
Di Indonesia, perusahaan ini terdiri atas PT Urbahn Architects International dan PT Urbahn Consulting International.
Haikal mengatakan, PT Urbahn Architects International gemar mencari tenaga dari Indonesia karena desain arsiteknya yang antik dan bersaing.
"Di Indonesia, potensi yang sangat baik ini dapat dimanfaatkan untuk membuat gedung yang sangat ciamik dan cantik supaya investor dan arsitek dari luar negeri bisa bekerja sama dengan kita,” ungkapnya.