KOMPAS.com – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus menjadi pesta demokrasi yang aman dan damai, bukan menjadi monster bagi semua pihak.
Itulah pesan yang disampaikan oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah dalam acara "Doa Keselamatan Untuk Bangsa Bersama Ganjar- Mahfud MD" di Stadion Gelora Joko Samudro, Kabupaten Gresik, Jatim, Jumat (3/11/2023).
Said mengatakan, Pemilu 2024 harus dapat berjalan sesuai harapan. Karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk bertarung atau berkontestasi dengan baik, patuh terhadap aturan dan ketentuan yang ada, serta menghormati netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan kejaksaan.
“Kami haqqul yaqin kepolisian, kejaksaan, serta TNI dapat bersinergi dengan baik. Hal tersebut menjadi kunci agar pemilu Indonesia dapat berjalan dengan sukses tahapan demi tahapan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/11/2023).
Baca juga: Ganjar-Mahfud Batal Naik Mobil Bung Karno, Said Abdullah: Simbol Pembuka Jalan Kemerdekaan
Said menjelaskan, selain untuk mendoakan keselamatan bangsa, gelaran tersebut juga merupakan bentuk ikhtiar PDI-P terjun ke masyarakat.
“Bagi kami, rakyat adalah tuan sehingga kami akan terus mendatangi mereka untuk menyapa. Sebab, jika ingin terpilih sebagai pemimpin, calon presiden ( capres) dan calon wakil presiden ( cawapres) harus meminta izin kepada yang berkuasa, yaitu rakyat. Ini sudah menjadi esensi pemilu,” terangnya.
Said melanjutkan, PDI-P Jatim menargetkan kemenangan Pemilu 2024 sebanyak 60 persen untuk pemilihan presiden ( pilpres) dan 37 persen untuk pemilihan legislatif ( pileg).