KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah menilai bahwa Indonesia perlu menjadi bangsa yang tidak sekadar kuat, tapi juga unggul.
Keunggulan itu pun, menurutnya, tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi mental dan budaya.
"Di tengah derap pembangunan infrastruktur yang dijalankan selama hampir 10 tahun, kita (Indonesia) seperti mendapati 'kemegahan', (tapi sebenarnya) jiwanya kosong. Perekonomian tumbuh berkali lipat, tapi kita mendapati jiwa bangsa yang semakin miskin," kata Said dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (26/11/2023).
Pembangunan mental bangsa pun, lanjutnya, tertinggal jauh dibelakang jika dibandingkan dengan laju kemajuan fisik negara. Hal ini terlihat dari menurunnya kualitas demokrasi, Indeks Negara Hukum, dan Indeks Persepsi Korupsi.
Ketiga hal tersebut menjadi pekerjaan domestik yang harus dipulihkan. Dengan begitu, kata Said, politik kewargaan tidak berjalan timpang.
Baca juga: Gelar Doa Keselamatan untuk Bangsa, Said Abdullah: Pemilu 2024 Harus Aman dan Damai
"Refleksi panjang atas perjalanan (Indonesia) selama ini menjadi problem serius atas ketiadaan jiwa bangsa. Keteladanan semakin kering di tengah menjamurnya silat lidah yang dikemas oleh industri citra pesona," ujarnya.
Oleh karena itu, bagi Said, revolusi mental perlu diprioritaskan dalam pembangunan Indonesia. Hal ini harus dimaknai sebagai upaya untuk membangun manusia Indonesia yang unggul.
"Menjadi manusia unggul adalah pesan utama dalam pembangunan. Sebab, diskursus pembangunan sedemikian rupa direduksi oleh urusan ekonomi, bahkan belakangan dikerdilkan lagi menjadi sebatas urusan investasi usaha," ujarnya.
Said pun mengapresiasi visi dan misi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) PDI-P Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sebab, mereka ingin mengembalikan gagasan revolusi mental yang 10 tahun lalu digaungkan sebagai fondasi penting pembangunan.
Ia menambahkan, pasangan capres dan cawapres nomor urut tiga itu pun sudah menyiapkan program yang menekankan pada pembangunan manusia Indonesia agar menjadi manusia unggul.
Baca juga: Dari Madura untuk Keselamatan Bangsa, Said dan Mahfud MD Bakal Hadiri Doa dan Selawat Bersama
Said menjelaskan, ada beberapa nilai luhur bangsa yang perlu ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari guna merealisasikan tujuan menjadikan manusia Indonesia unggul.
Nilai luhur bangsa tersebut meliputi gotong royong, antikorupsi, produktif, inovatif, mandiri, patuh pada etika dan hukum, menghargai perbedaan dan kebebasan, emansipasi perempuan, dan melindungi minoritas.
"Semua nilai-nilai itu harus menjadi ruh bagi setiap gerak pembangunan di semua bidang, tanpa reserve,” ucapnya.
Ia pun optimistis penghayatan total atas nilai-nilai luhur tersebut akan membuat seluruh program pembangunan nasional lebih mudah terorganisasi dan cita-cita Indonesia menjadi unggul terwujud.
Peningkatan pendapatan per kapita, lapangan kerja, partisipasi pendidikan, harapan hidup rakyat, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penurunan tingkat kemiskinan dapat direalisasikan jika seluruh elemen bangsa benar-benar bisa menerapkan seluruh nilai luhur bangsa.
“Asalkan penghayatan nilai luhur bangsa di atas telah tumbuh, harapan untuk mencetak talenta anak-anak yang hebat, serta rencana menempuh jalan ekonomi hijau, dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia juga bisa terwujud,” imbuhnya.