BANYUWANGI, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo, bertemu dengan masyarakat adat Suku Osing di Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyempatkan ngopi bareng dengan para budayawan dan sejumlah tokoh masyarakat adat di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.
Kedatangan Ganjar di perkampungan masyarakat adat Desa Kemiren disambut dengan musik lesung yang dimainkan oleh para ibu tetua adat.
Ganjar lalu diberikan tanda penyematan berupa selendang dan udeng sebagai penutup kepala khas masyarakat Suku Osing.
Ganjar bahkan juga disuguhi pembacaan lontar tentang kisah Nabi Yusuf, yang disampaikan melalui Bahasa Osing.
"Sehat-sehat, nggeh, Bapak, Ibu," kata Ganjar menyapa warga setempat, Kamis (8/2/2024).
Baca juga: Soal Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jatim, Said Abdullah: Kami Yakin Menang
Menurut Ganjar, tradisi dan budaya dari Suku Osing di Banyuwangi harus terus dilestarikan. Karena sangat unik dan menarik.
"Suku Osing sangat menarik, karena masih melestarikan tradisi sampai saat ini," ungkap Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga kagum dengan pelestarian adat Suku Osing lewat desa wisata yang melibatkan banyak anak muda.
"Banyak anak-anak muda terlibat disini untuk melestarikan adat dan budaya Suku Osing. Keren," ujar Ganjar.
Ganjar memaparkan, pelestarian terhadap adat dan budaya Suku Osing tidak boleh berhenti dan harus terus dilestarikan.
"Saya melihat ada sebuah harapan besar perlindungan terhadap desa adat,” terang Ganjar.
Baca juga: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Semarang, 14 Kantong Parkir Disiapkan
Untuk melestarikan itu agar tidak punah termakan zaman, Ganjar ingin ada perlindungan hukum secara serius terhadap masyarakat adat di Indonesia.
"Maka tadi saya juga tanya, apakah masih ada wilayahnya, adatnya, tradisinya, bahkan hukumnya. Ternyata ada semua," kata Ganjar.
"Tadi ada yang membacakan lontar dengan tembang ala Banyuwangi, itu menarik ya. Rasa-rasanya memang harus ada perlindungan masyarakat adat," imbuhnya.
Suheimik, sesepuh adat Suku Osing dari Desa Kemiren menyambut baik apa yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo.
"Terima kasih Pak Ganjar. Ini menambah semangat kami dalam nguri-nguri dan mempertahankan budaya maupun adat istiadat," katanya.
Menurut Suhemik, Ganjar merupakan sosok calon pemimpin yang merakyat dan dikenal dekat dengan siapapun.
Baca juga: Tanggapi APK Paslon 02 Hilang di Banyuwangi, Ganjar: Kami Tidak Punya Tampang Perusak
"Semoga semua hajat terkabul, nggeh, Pak Ganjar," ujar Suhemik.
Sesepuh adat suku osing lain, Suka menyampaikan alasan mengapa menyuguhkan lontar Yusuf kepada Ganjar Pranowo.
"Tadi sengaja baca lontar Yusuf untuk Pak Ganjar. Karena Pak Ganjar orangnya baik dan sangat merakyat," tandas Suka.