KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah menilai kolaborasi calon gubernur petahana Khofifah Indar Parawansa dan kader PDI-P di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jatim 2024 merupakan komposisi yang baik.
“Alangkah elok dan baiknya Jatim itu belah (koalisi) semangka. Mbak Khofifah yang jadi pemimpin dan wakilnya dari merah (PDI-P). Nggak banyak yang kami minta. Itu saja,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/5/2024).
Seperti diketahui Khofifah berasal dari Nahdlatul Ulama (NU). Jatim sendiri merupakan basis Nahdliyin atau simpatisan NU dan partai nasionalis abangan (PDI-P).
Pernyataan tersebut disampaikan Said merespons harapan PDI-P agar salah satu kadernya bisa menjadi wakil gubernur (wagub) dari Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.
Hal tersebut disampaikan Buya Said, sapaan akrabnya, di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Beach Mal Pantai Ancol Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Baca juga: Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol
Ia mengaku bahwa PDI-P telah melakukan pendekatan secara intens dengan Khofifah.
“Kami terus melakukan pendekatan dengan Mbak Khofifah. Kami juga sudah berbicara dengan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Golongan Karya (Golkar). Insya Allah jangkauannya akan kami perluas,” imbuh Buya Said.
Melansir Kompas.com, Sabtu (25/5/2024), Buya Said berharap golongan nasionalis dan religius bersatu pada Pilkada Jatim 2024.
Khofifah yang juga Ketua Muslimat NU dianggap representasi golongan religius. Sementara PDI-P adalah representasi golongan nasionalis.
Baca juga: Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat
"Kami berharap terwujud koalisi buah semangka di Pilkada Jatim. Bu Khofifah representasi kelompok hijau atau religius, Sementara PDI-P adalah representasi golongan merah atau nasionalis," kata Buya Said.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa partainya membangun komunikasi dengan Khofifah mengenai Pilkada Jatim 2024.
Ia mengatakan bahwa komunikasi tersebut dibangun oleh Ketua DPD PDI-P Jatim Said Abdullah. Kendati demikian, PDI-P memiliki opsi lain yaitu mengusung kader sendiri disandingkan dengan partai politik lainnya.
"Pak Said Abdullah selaku yang ditugaskan di Jatim, melakukan komunikasi yang intens dengan Ibu Khofifah, yang tentu saja itu juga menjadi suatu opsi," kata Hasto ditemui di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2024).
Baca juga: Ingatkan Kader PDI-P, Megawati: Yang tidak Bekerja untuk Rakyat, Out
"Tetapi kami juga punya opsi lain, untuk misalnya memadukan kader PDI-P yang berprestasi dengan partai lain," sambungnya.
Hasto mengungkapkan beberapa partai politik lain yang kemungkinan bekerja sama politik dengan PDI-P pada Pilkada Jatim, di antaranya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, dan Gerindra.