KOMPAS.com – Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini menerima aspirasi masyarakat saat meresmikan Posko Pemenangan Forum Komunikasi Relawan Resik-Resik Jawa Timur Pasuruan Raya, di Jalan Hasanudin, Kecamatan Panggung Rejo, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (8/11/2024).
Salah satunya terkait jumlah sekolah menengah atas (SMA) negeri yang terbatas. Di Kecamatan Bangil, misalnya, terdapat satu sekolah yang diperebutkan oleh lima kecamatan sekitar. Bahkan, sekolah tersebut diubah menjadi taruna madani atau sekolah berasrama.
“Sekolah tersebut sempat diwacanakan akan diubah sehingga berbasis taruna madani dengan biaya Rp 2,5 juta per bulan. Setelah diprotes hingga ke tingkat gubernur, sistem sekolah asrama akhirnya hanya diterapkan di tiga kelas saja,” ucap warga Pasuruan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/11/2024).
Baca juga: Risma Kunjungi Pasar Lekok, Pedagang Sampaikan Harapan untuk Ekonomi Lebih Baik
Aspirasi serupa disampaikan Lilyn yang tinggal di Desa Sambirejo, Rejoso, Pasuruan. Dia mengeluhkan wacana sekolah gratis yang saat ini belum diterapkan secara merata di madrasah aliyah. Meski berlabel “gratis”, ucapnya, sekolah memberlakukan pungutan infak.
“Saya berharap, ketika terpilih jadi gubernur nanti, Bu Risma dapat menambah sekolah negeri,” kata Lilyn.
Menanggapi aspirasi tersebut, Risma pun berjanji akan mencarikan solusi terbaik dengan berbagai pertimbangan dan evaluasi dari pihak terkait.
“Ini (menyediakan akses pendidikan merupakan) kewajiban negara. Tidak boleh ada anak yang tidak mendapat hak pendidikan. Nanti kita lihat yang boarding school harus seperti apa (ketentuannya). Kalau ada (pembentukan) sekolah taruna, harusnya didirikan sekolah baru, bukan mengubah yang sudah ada," ucap Risma.
Baca juga: Serap Aspirasi Nelayan Pasuruan, Risma Siap Tingkatkan Kesejahteraan Mereka
Dia berharap, posko Risma-Gus Hans bisa bermanfaat, khususnya dalam menampung aspirasi warga.
Dari lokasi tersebut, Risma melanjutkan kunjungan ke salah satu posko relawan lain di Pasuruan dengan program yang ditujukan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).