KOMPAS.com - Galon gubernur Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini menaruh perhatian pada pendangkalan sungai di Jalan Pilang Werda, Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo.
Risma mengatakan, untuk mengatasi masalah meluapnya air sungai gara-gara pendangkalan itu, perlu ada upaya pemanfaatan ruang-ruang tampungan air yang ada.
Salah satunya adalah embung agar bisa digunakan sebagai sumber cadangan air atau pembasahan pada musim kemarau.
Menurutnya, jika kapasitas embung cukup besar, embung dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampungan sementara yang juga membantu mengatasi kekeringan.
“Kalau kapasitas embung itu agak besar maka dia akan jadi tampungan dan itu bisa dimanfaatkan untuk pembasahan saat musim kemarau, atau bahkan sumber air," ujarnya.
Cagub nomor urut 3 di Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim itu mengatakan tersebut saat melihat kondisi sungai yang kerap menimbulkan banjir di sela-sela kunjungannya di Kota Madiun, Kamis (21/11/2024).
Baca juga: Berbekal Pengalaman di Surabaya, Risma Akan Normalisasi Kali Porong demi Air Bersih bagi Warga
Penurunan kualitas lingkungan itu juga perlu diperhatikan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan air laut.
Satu masalah besar yang muncul adalah kenaikan permukaan air laut yang semakin mengancam wilayah pesisir.
Kondisi itu menyebabkan air laut tidak dapat mengalir keluar, terutama pada saat pasang.
Risma mengatakan, Madiun dulu berada di kawasan yang aman dari dampak pasang air laut, tetapi kini hal tersebut tidak lagi berlaku.
“Saat ini, wilayah seperti Stasiun Kereta Madiun, yang sebelumnya berada di atas permukaan air laut, kini terancam,” ujarnya dalam siaran pers.
Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu menilai, untuk menanggulangi masalah itu, dia mengusulkan solusi dengan membangun pintu-pintu air di sepanjang sungai.
Baca juga: Dorong Kemandirian Perajin Batik Magetan, Risma Tawarkan Bantuan Pelatihan Jahit dan Modal Awal
Dengan adanya pintu air, air laut dapat masuk ke daratan secara terkontrol dan dibantu dengan sistem pompa untuk mengalirkan air.
"Jadi, untuk menanggulangi hal itu, kami harus buat pintu-pintu air sehingga air laut bisa masuk ke daratan, dan dibantu oleh pompa," papar mantan Menteri Sosial (Mensos) RI tersebut.
Di sisi lain, wilayah pesisir yang langsung berhadapan dengan laut memerlukan penanganan lebih intensif.
Salah satunya adalah pembangunan tanggul laut guna mencegah masuknya air laut ke daratan ketika terjadi pasang.
Selain infrastruktur, Risma juga menekankan pentingnya kepada masyarakat, seperti antisipasi bencana, terutama saat hujan deras atau banjir agar bisa meminimalkan kerugian.
“Di beberapa daerah juga perlu dipersiapkan lumbung-lumbung cadangan untuk menghadapi bencana agar bantuan dapat segera disalurkan saat keadaan darurat,” jelasnya.
Baca juga: Risma Janji Wujudkan Fasilitas Pendidikan Setara untuk Pesantren dan Madrasah di Jatim
Dalam pemantauan tersebut, Risma didampingi calon wali kota Madiun yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Inda Raya.