KOMPAS.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan MH Said Abdullah mengatakan, penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Megawati Soekarnoputeri pada Jumat (21/4/2023) sudah melalui laku spiritual panjang dan digenapi dengan puasa 30 hari.
“Hari ini, Jumat 21 April 2023 bertepatan dengan Ramadhan memasuki hari ke-30. Tepat 30 hari umat Islam menggembleng diri, menjalani laku spiritual. Sebab begitulah sesungguhnya jiwa bangsa kita. Dulu saat duet Proklamator Soekarno dan Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia juga bertepatan pada Hari Jumat 17 Agustus 1945 dan memasuki Ramadhan,” kata Said Abdullah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.
“Saya kira ini bukan kebetulan, inilah jalan terang, karena bertepatan dengan penghujung Ramadhan untuk menyambutkan kemenangan Fitri, Megawati Soekarnoputeri, Ketua Umum PDI Perjuangan menggunakan mandatnya, dan memutuskan Mas Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden dari PDI Perjuangan pada Pilpres 2024,” ujar Said Abdullah.
Baca juga: Pidato Lengkap Ganjar Pranowo Usai Diumumkan sebagai Capres PDI-P oleh Megawati
Menurut Said, keputusan Megawati telah mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari ideologi, loyalitas, dedikasi, Integritas, kepemimpinan, jiwa pengabdian, kepuasan rakyat, dan elektabilitas Ganjar Pranowo selama ini.
Tidak hanya itu, kata Said, Megawati juga melihat rekam jejak Ganjar secara keseluruhan, baik selaku kader partai maupun rekam jejaknya sebagai pejabat publik mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hingga Gubernur Jawa Tengah dua periode, maupun bakal calon Presiden 2024-2029.
Untuk diketahui, selain menetapkan Ganjar sebagai calon Presiden Ganjar, Megawati juga menunjuk dan menugaskan Puan Maharani untuk memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terkait hal itu, Said Abdullah mengatakan bahwa penunjukkan Puan oleh Megawati adalah hal yang tepat. Pasalnya, Puan sudah berhasil memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.
“Tangan dinginnya (Puan Maharani) disertai loyalitas dan soliditas kader, membuktikan PDI Perjuangan bisa merebut kepemimpinan di Jawa Tengah dari calon patahana Bibit Waluyo, dengan perolehan suara sangat besar 48,8 persen,” ujar Said Abdullah.
“Hari ini, 21 April 2023 bertepatan pula dengan Hari Ibu Kartini, hari emansipasi kaum perempuan. Mungkin sudah suratan takdir bagi Mbak Puan diberikan tugas besar memenangkan PDI Perjuangan dan Calon Presidennya, Ganjar Pranowo pada pemilu 2024,” katanya.
Said Abdullah yakin, kepercayaan yang diamanahkan Megawati kepada Puan akan dia buktikan kembali. Hal ini membuktikan ke publik bahwa sebagai anak Ibu Megawati Soekarnoputeri, Puan tidak serta merta mendapat karpet merah, dan cawan emas.
Baca juga: Ganjar Jadi Capres PDI-P, FX Rudy Sebut Kader Lebih Solid Bergerak
Sebaliknya Puan malah mendapat tugas besar sebagai tuntutan pembuktian sejarah bahwa perempuan bisa setangguh bahkan melebih laki laki dalam memimpin, sebagaimana dibuktikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri memimpin PDI hingga PDI Perjuangan selama ini.
“Bagi kami semua, kader PDI Perjuangan tidak ada kata lain selain holopis kuntul baris, merapatkan barisan, menjalankan perintah Ibu Megawati Soekarnoputeri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan dengan sehebat hebatnya,” kata Said Abdullah.
“Dalam rangka menjalankan perintah Ibu Ketua Umum tersebut, seluruh kader PDI Perjuangan wajib dalam satu komando dibawah perintah harian Puan Maharani untuk memenangkan PDI Perjuangan pada pemilu dan Ganjar Pranowo pada pileg dan pilpres 2024,” tambah Said Abdullah.
Ia mengatakan, setelah pengumuman oleh Ibu Ketua Umum terkait bakal calon presiden dari PDI Perjuangan ini, tiga pilar PDI Perjuangan akan diberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam kerja pemenangan pileg dan pilpres.
Adapun tiga piliar PDI Perjuangan terdiri dari seluruh struktural partai di semua tingkatan, para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan, serta anggota DPR dan DPRD di semua tingkatan
Setelah Lebaran, kata dia, Puan juga akan memimpin PDI Perjuangan untuk membangun kerja sama politik dengan partai partai.
Sebab sedari awal PDI Perjuangan menyadari bahwa membangun bangsa butuh gotong royong bersama, yang merepresentasikan unsur-unsur penting dalam menopang keragaman politik, budaya, sosial dan ekonomi.
Jadi, meskipun PDI Perjuangan memiliki “golden ticket” untuk bisa mencalonkan calon presiden dan wakil presiden sendiri, pilihan ini tidak digunakan.
“Kami berkayakinan silaturahmi Puan ke partai-partai akan disambut dengan pintu terbuka dan membuahkan kerja sama politik dengan sebagian partai partai," kata Said.
"Kami berkeyakinan langkah ini akan membuahkan kerjasama partai partai yang cukup banyak, dengan mempertimbangkan kondisi obyektif peta kandidasi calon presiden dan elektabilitas partai partai, dengan berbagai simulasinya,” ujar Said.
Said Abdullah mengatakan, dalam posisi yang mendapat tugas dari Megawati untuk memenangkan Ganjar sebagai bakal calon Presiden 2024, Puan bersama sama dengan partai politik yang bekerja sama dengan PDI Perjuangan akan membentuk Tim Pemenangan Capres dan Cawapres.
Baca juga: Usai Ditetapkan Jadi Capres PDI-P, Ganjar Semobil dengan Jokowi Pulang ke Jateng
Ketua Tim Pemenangannya akan dimusyawarahkan bersama sama dengan partai partai yang bekerjasama.
Ia mengatakan, keputusan Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden PDI Perjuangan pada 2024-2029 adalah langkah untuk meneruskan kepemimpinan nasional paska Presiden Joko Widodo yang akan berakhir masa tugasnya pada Oktober 2024 nanti.
Untuk itu, kata dia, pencapresan Ganjar Pranowo sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Jokowi adalah untuk memastikan estafet kepemimpinan nasional, sekaligus memastikan berbagai program strategis yang telah diletakkan oleh Presiden Jokowi selama sepuluh tahun terakhir untuk dilanjutkan.
“Mohon doa dan dukungan, ikhtiar ini kami niatkan untuk Indonesia yang terus maju, adil dan makmur,” kata Said Abdullah.