KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Said Abdullah merespons pertanyaan publik terkait pertemuan antara bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Indonesia ( PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ia menilai, pertemuan itu dilakukan keduanya sebagai silaturahmi teman lama.
Adapun keduanya pernah sama-sama menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) pada 2009, sebelum Ganjar ditugaskan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) pada 2014.
“Jadi, sesungguhnya Mas Ganjar dan Gus Muhaimin itu teman lama. Apalagi, mereka juga sama-sama pernah kuliah bareng di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM),” ujar Said dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).
Sebab itu, lanjut Said, tak heran bila Cak Imin dan Ganjar dapat dengan mudah bertemu satu sama lain.
Baca juga: Jelang HUT Ke-78 RI, Said Abdullah Bicara mengenai Cita-cita Proklamasi dan Mentalitas Kolonial
“Keduanya mudah ngeklik karena memang mereka memiliki sejarah pertemanan sejak mahasiswa yang berlanjut hingga ke DPR,” kata Said.
Lebih lanjut, Said menilai, ditilik berdasarkan perjalanan pertemanan yang panjang, Cak Imin dan PKB tergerak hati untuk mendukung Ganjar.
Meskipun, soal dukung-mendukung, terlebih dalam menentukan hal penting dalam kepemimpinan nasional, lanjut Said, tidak cukup hanya modal pertemanan.
Lebih dari itu, imbuh Said, ada rekam jejak, prestasi kerja, dan dukungan rakyat.
Baca juga: Survei SMRC, Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Capai 70 Persen, PDI-P: Akan Dilanjutkan Ganjar
“Saya kira, Cak Imin akan sangat mempertimbangkan untuk mendukung Mas Ganjar. Apalagi, jika mengacu pada survei yang baru saja dirilis oleh Indikator Politik, sebanyak 40,3 persen pemilih PKB memilih Mas Ganjar. Sementara, responden yang memilih Pak Prabowo baru 30,5 persen dan Mas Anies Baswedan 25 persen,” jelas Said.
Ia menilai, kehendak pemilih PKB tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Cak Imin untuk memantapkan langkah dukungan kepada Ganjar. Terlebih, basis pemilih PKB dan PDI-P memiliki karakter sama.
Said mengatakan, segmen terbesar ada di kalangan bawah atau kelompok wong cilik.
Sebab itu, natur politik tersebut juga akan memudahkan PDI-P dan PKB berada dalam satu barisan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga: Ketua Banggar DPR Sebut Penerapan Konsep Negara Kesejahteraan Bisa Bantu Atasi Kemiskinan di Papua
“Semoga PKB menjadi bagian dari parpol bersama PDI-P memenangkan capres yang sama, seperti yang terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019,” kata Said.