KOMPAS.COM – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan bahwa komitmen dirinya dan calon wakil presiden (cawapres) Gus Muhaimin dalam pemberantasan korupsi bukan hanya karena menjadi capres dan cawapres. Namun komitmen ini sudah yang lama mereka dijalankan.
"Kami berkomitmen bukan sekadar, karena saat ini menjadi tanggung jawab untuk capres dan cawapres, dan diminta komitmennya di KPK,” kata Anies didampingi Gus Muhaimin ketika tampil menjadi pemapar pertama dalam acara Paku Integritas Calon Presiden dan Wakil Presiden yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Jakarta Rabu (17/1/2024).
Anies mengungkapkan bahwa komitmen untuk terlibat dalam pemberantasan korupsi sudah lama dijalankan.
Ia mengatakan, ketika masih menjadi mahasiswa, dirinya sudah aktif memerangi praktek-praktek korupsi di era korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) merajalela.
Baca juga: Dorong Penuntasan RUU Perampasan Aset, Anies: Koruptor Harus Dimiskinkan
Kemudian komitmen itu berlanjut, ketika bertugas menjadi akademisi dan dipercaya menjadi Rektor Universitas Paramadina.
“Kami menetapkan mata kuliah anti korupsi, sebagai mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap mahasiswa, dan waktu bekerja sama dengan KPK," kata Anies.
“Barangkali menjadi satu-satunya Universitas di Indonesia, bahkan mungkin di dunia yang menjadikan mata kuliah anti korupsi sebagai mata kuliah wajib, dan tujuannya seperti disampaikan bapak Gufron tadi diaspek pendidikan untuk mematikan suplai potensi koruptor,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/1/2024).
Lalu komitmen itu dilanjutkan ketika Anies bertugas menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia pun membuat KPK di Ibu Kota Jakarta
“Ini dikerjakan untuk mencegah tindak korupsi di dalam Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Soal ini soal serius, bukan soal main-main, bukan soal guyonan, ini adalah persoalan korupsi yang amat mendasar harus dibereskan,” tegasnya.
Baca juga: Anies Baswedan: Pemberantasan Korupsi Harus Dimulai dari Presiden
Anies mengatakan, komitmen yang disampaikannya tersebut adalah komitmen lanjutan dari yang sudah dikerjakan selama ini.
“Ini adalah komitmen lama yang akan kami teruskan, Insya Allah ketika kami ditugaskan, maka integritas menjadi faktor nomor satu dalam penentuan-penentuan dipemerintah,” tuturnya.
Anies juga berjanji akan memegang dan menjalankan komitmen dalam pemberantasan korupsi saat terpilih jadi presiden. Hal ini dilakukan mulai dari penyusunan kabinet, penyusunan pimpinan lembaga, dan pimpinan KPK.
“Ini semua bagian dari komitmen kita untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemimpin, kepercayaan rakyat kepada pemerintah bisa pulih kembali, dan dengan kepercayaan, kami yakin Indonesia bisa meraih apa dijanjikan oleh kemerdekaan,” ujar Anies.
“Hal tersebut hanya bisa dicapai, bila kita menjunjung tinggi integritas, kompentesi dan inilah komitmen yang kami berikan kepada rakyat Indonesia,” ujarnya.