KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Puteri Komarudin, menekankan peran penting perempuan di keluarga Indonesia.
Dia menilai, perempuan Indonesia seringkali menjadi pahlawan keluarga. Sebab, banyak perempuan yang bekerja dan memutar otak untuk memenuhi pengeluaran keluarga.
“Banyak para ibu yang harus putar otak mengakali uang belanja supaya hemat. Ikut bekerja dan mengencangkan ikat pinggang demi mencukupi kebutuhan dapur keluarga," jelas Puteri kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/12/2023).
"Kami sangat bangga dengan peran perempuan di keluarga dan ini senantiasa perlu didukung,” kata Puteri dalam siaran persnya, Senin.
Terkait dukungan terhadap perempuan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII itu mengatakan, pemerintah tidak akan menjadi perempuan hanya sebagai objek, melainkan sebagai subjek.
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Sebut Perempuan Kontributor Nyata untuk Pembangunan Bangsa
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah akan senantiasa mendukung peran perempuan sebagai kontributor ekonomi negara di berbagai sektor.
Untuk itu, Puteri menyayangkan jika ada pernyataan-pernyataan yang menyudutkan peran perempuan dalam keluarga, seperti memposisikan perempuan sebagai penyebab laki-laki melakukan korupsi.
“Sangat disayangkan. Semoga itu hanya selip lidah. Kami menyayangkan adanya budaya yang cenderung menyalahkan perempuan,” jelasnya.
Politisi Partai Golkar itu juga menyayangkan kesimpulan yang dikemukakan pejabat publik bahwa para suami terpaksa “mengutip” uang karena pengeluaran istri melebihi penghasilan.
Hal tersebut, kata Puteri, cenderung menggeneralisasi dan kenyataan tidak selalu demikian.
Menurutnya, permasalahan korupsi adalah kompleks dan rumit serta membutuhkan solusi yang tidak sederhana.
Baca juga: KPK: Istri dengan Pola Hidup Konsumtif Bisa Picu Suami Korupsi
“Menurut The Economist, negara yang dipimpin perempuan justru cenderung rendah kasus korupsi. Pejabat perempuan lebih sering menjauhi korupsi,” jelasnya.
Puteri juga mengajak para pejabat dan masyarakat untuk saling menghargai sesama tanpa bias gender.
“Saat ini perempuan Indonesia adalah manusia cerdas dan tangguh. Semoga pernyataan itu tidak memundurkan proses kesetaraan gender di Indonesia yang sudah relatif baik,” katanya.
Kendati menyesalkan pernyataan itu, Puteri tetap meyakini bahwa semua calon pemimpin Indonesia adalah sosok yang menghargai perempuan.
“Kami, para perempuan justru butuh dukungan tokoh-tokoh nasional untuk memotivasi kaum perempuan dengan positif,” ujarnya.
Puteri menyebutkan, meski tidak ada perempuan dalam Pemilihan Presiden (Pemilu) 2024, ia meyakini semua calon presiden (capres) dan wakil presiden (wapres) adalah tokoh yang menghargai perempuan.