KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ( Prabowo-Gibran), Budiman Soedjatmiko mengatakan, pasangan calon (paslon) yang dia usung akan berkomitmen melanjutkan menyuarakan perdamaian dunia dalam politik luar negeri.
Tak sekadar melanjutkan, Budiman mengatakan, Prabowo-Gibran berkomitmen meningkatkan peran aktif Indonesia dalam usaha mendorong perdamaian dunia.
“Ini termuat di poin 18 Program Kerja Asta Cita 2, yaitu meningkatkan peran aktif Indonesia dalam usaha mendorong perdamaian dunia, khususnya di antara negara-negara yang sedang berkonflik,” katanya di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Dia mengatakan itu terkait persiapan Prabowo menjelang debat resmi ketiga Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang salah satunya akan membahas pertahanan dan politik luar negeri.
Budiman mengatakan, komitmen Prabowo untuk mendorong perdamaian tidak perlu dipertanyakan.
Baca juga: Prabowo: Saya Menyatu dengan Pak Jokowi Bukan karena Bekas Saingan, tapi Satu Visi
“Beliau sering berkata ‘satu musuh terlalu banyak dan seribu teman terlalu sedikit.’ Hal yang sama juga berlaku pada politik luar negeri kita,” ujarnya dalam siaran pers.
Budiman mengatakan, komitmen perdamaian paslon Koalisi Indonesia Maju tersebut tidak hanya diucapkan, tetapi juga termaktub dalam visi misi yang diusung.
“Dalam Asta Cita 2 poin ke-15 tertulis jelas, bahwa kami akan melanjutkan perdamaian dunia dalam forum-forum bilateral dan multilateral,” sebutnya.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengatakan, visi dan misi itu akan menjadi pegangan. Selain itu, rekam jejak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) bisa dianggap sebagai garansinya.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan, komitmen menjaga perdamaian dunia sudah dilaksanakan langsung Prabowo saat menjabat sebagai Menhan.
Baca juga: TKN: Citra Prabowo Gemoy Organik dari Masyarakat, Bukan Kami yang Buat
Dia menyebutkan, calon presiden (capres) nomor urut dua itu dikenal sebagai figur yang konsisten membawa pesan perdamaian dan kemanusiaan di forum-forum internasional.
“Sebagai Menhan dalam lima tahun terakhir, kami sudah menyaksikan Pak Prabowo konsisten suarakan komitmen Indonesia dalam isu kemanusiaan dan perdamaian global di forum-forum internasional. Apalagi di beberapa tahun terakhir terjadi konflik bersenjata,” katanya.
Budiman menjelaskan, Prabowo menilai perdamaian antarbangsa itu adalah kepentingan nasional Indonesia.
Hal itu sesuai amanah pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 45 yang mewajibkan Indonesia melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian.
“Selain itu juga karena Indonesia membutuhkan perdamaian untuk menjadi Indonesia maju. Hanya dalam situasi perdamaian dunia maupun kawasan yang terjaga, Indonesia bisa terus membangun,” ujarnya.
Baca juga: Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi dari India demi Program Susu Gratis
Budiman menegaskan, adanya perdamaian akan membuat kerja sama internasional yang saling menguntungkan dengan negara lain sehingga Indonesia bisa menjadi negara industri maju dan berdaulat.
Disebutkan bahwa selama menjabat sebagai Menhan, Prabowo Subianto konsisten menyuarakan isu kemanusiaan dan perdamaian global di forum-forum bilateral maupun multilateral.
Sebagai contoh, dalam pertemuan 2+2 Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Pertahanan (Kemehan) Indonesia-Australia pada Februari 2023, Prabowo menegaskan keinginannya agar Indonesia menjadi jangkar perdamaian di kawasan.
“Saya kira kita sungguh-sungguh ingin menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran di kawasan,” tegas Prabowo kala itu.
Baca juga: Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain
Prabowo juga pernah menyita perhatian dunia ketika menjadi pembicara pada acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura pada Juni 2023.
Di forum tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengajukan proposal perdamaian konflik Rusia-Ukraina.
“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak dengan sangat kepada saudara-saudara kita di Ukraina dan di Rusia untuk segera menghentikan permusuhan,” ujarnya.
Meski sempat menimbulkan pro-kontra, Prabowo tetap berfokus pada niatnya mendorong perdamaian.
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menilai, akan selalu ada dua perspektif dalam setiap konflik di antara kedua belah pihak yang berseteru.
Baca juga: Prabowo: Masih Ada Ketimpangan Kesempatan antara Perempuan dan Laki-laki
“Perdamaian jauh lebih baik daripada kehancuran besar-besaran dan korban jiwa dari banyak orang yang tidak bersalah,” tegas Prabowo.