KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 (dua) Prabowo Subianto mendapat teriakan “Prabowo presiden” oleh warga yang menghadiri Silaturahmi Nasional 2024 bersama Jaringan Santri Indonesia (JSI) di Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (9/1/2024).
Mendengar teriakan yang juga dibarengi selawat dari masyarakat di lokasi acara, Prabowo terus mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan dukungan masyarakat Sumsel, khususnya Palembang.
"Saya merasakan saudara-saudara percaya sama Prabowo-Gibran. Saya merasakan betapa besar harapan mu kepada saya dan Gibran," katanya dalam siaran pers.
Prabowo juga sangat gembira dengan semangat rakyat yang ingin bertemu dirinya pada momen silaturahmi itu.
"Saya gembira hadir di sini, inshaallah akan lebih sering ke sini lagi," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Berencana Bangun Rumah Murah Terapung Seharga Rp 150 Juta di Pantura Jawa
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian silaturahmi Prabowo bersama JSI yang sempat tertunda pada Desember 2023 dari Pekanbaru, Riau.
Pada kesempatan itu, Prabowo yang mengenakan baju safari coklat terlihat muncul di sun roof mobilnya kemudian menyapa para santri yang memadati kawasan wisata agama Al-Qur'an Al Akbar.
Sejumlah ulama juga tampak berbaris di sisi kanan saat menyambut Prabowo bersama masyarakat yang datang sejak pagi.
Pada kesempatan itu, Prabowo menegaskan dia tidak gentar dengan pihak mana pun yang mencoba membuat Indonesia menjadi bangsa dan negara yang lemah.
"Saya tidak rela, saya tidak gentar, saya tidak takut dengan mereka yang ingin Indonesia lemah," tegasnya di depan umat JIS.
Baca juga: Ketum DPP JSI: Saya dan Santri Merasa Pilu Melihat Pak Prabowo Diserang Saat Debat
Dia menegaskan, Indonesia sebagai negara yang kaya harus dijaga sehingga kekayaan tersebut bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
Prabowo mengaku, sejak remaja dia sudah bertekad mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk rakyat dan bangsa Indonesia.
"Waktu saya masih remaja, saya tidak punya apa-apa. Saya sudah teken siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, setiap manusia diharuskan hidup saling tolong-menolong. Prabowo mengatakan untuk saling membantu sesuai kemampuan.
"Kalau kami bisa membantu banyak orang, bantulah banyak orang, kalo enggak bisa, bantulah beberapa. Kalau enggak bisa beberapa orang, bantulah satu orang," tuturnya.
Baca juga: Prabowo Kampanye di 3 Provinsi dalam Sehari, Warga Sambut Antusias
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, jika tidak bisa membantu satu orang pun, setidaknya jangan menyusahkan, apalagi menyakiti, memfitnah, hingga menjelek-jelekkan.
"Apalagi merusak yang tidak perlu. Kami percaya, saya bertekad selalu hidup di atas jalan yang benar, di atas jalan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengaku cuek dengan pihak yang melontarkan pernyataan subjektif kepadanya.
Dia menilai, hal yang terpenting adalah terus berjalan lurus dan mengabdikan diri untuk Indonesia.
Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengaku tidak ambil pusing dengan pernyataan-pernyataan yang tak penting.
Baca juga: Sentil Anies, Prabowo: Saya Tidak Omon-omon Saja
Ia mengaku lebih percaya dengan penilaian rakyat dan justru lebih khawatir warga negara Indonesia menilainya tak berhasil memimpin di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
"Saya lebih takut dengan rakyat. Silakan Anda beri saya nilai," kata Prabowo.
Pada kesempatan itu, Prabowo turut mengunjungi Al-Qur'an Al-Akbar, destinasi wisata religi terkenal di Kota Palembang.
Tak hanya masyarakat dan santri JSI, beberapa tokoh agama, tokoh masyarakat hingga tokoh politik di Sumsel turut hadir dalam rangkaian kegiatan Dewan Pengurus Pusat (DPP) JSI tersebut.
Ia juga berinteraksi dengan masyarakat, santri, dan tokoh agama yang hadir di lapangan pondok pesantren tersebut.
Baca juga: Kesalnya Prabowo ke Anies soal Lahan 340.000 Hektar, Bela Diri sampai Mengumpat