KOMPAS.com - Komandan Tim Komunikasi Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menyatakan bahwa Prabowo-Gibran berkomitmen penuh mempercepat capaian Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon gas rumah kaca (GRK).
Ia menyebut bahwa Prabowo-Gibran akan mengambil sejumlah langkah sigap, termasuk penurunan jejak karbon dan air serta penggunaan bioplastik.
“Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement dan kita memiliki target (mencapai) nol emisi pada 2060. Pada 2024, (negara) kita memiliki target untuk mengurangi emisi sebesar 31,89 persen,” ucap Budisatrio dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/1/2024).
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) itu menegaskan bahwa Prabowo-Gibran memiliki komitmen penuh untuk memenuhi target tersebut.
Baca juga: 2 Macam Komponen Utama dari Lingkungan Alam beserta Contohnya
Budisatrio menyoroti bahwa isu lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu dari 17 program prioritas yang diusung oleh paslon nomor urut 2 tersebut.
"Komitmen dalam melestarikan lingkungan hidup dengan mempercepat capaian pengurangan emisi adalah prioritas. Hal ini tercakup dalam visi-misi program prioritas nomor 11. Tujuan besarnya adalah untuk menjamin generasi mendatang dapat hidup sehat dan nyaman," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/1/2024)
Budisatrio menjelaskan bahwa upaya percepatan pencapaian target nol emisi gas rumah kaca akan difokuskan pada penurunan jejak karbon (carbon footprint) dan jejak air (water footprint) dalam berbagai produk dan aktivitas.
Ia mengungkapkan bahwa prioritas utama adalah mengurangi emisi dari jejak karbon kegiatan manusia, yang memerlukan kebijakan dan edukasi.
Baca juga: Lapangan Golf Blora Diduga Jadi Tempat Mesum, Bupati: Itu Rencana untuk Pusat Edukasi
“Pembiasaan menggunakan kendaraan umum, kendaraan listrik yang lebih rendah emisi bisa jadi pilihan. Termasuk juga proses industri makanan dan berbagai produk dengan rantai karbon yang panjang. (Hal ini) memang butuh keberpihakan," jelas Budisatrio.
Di samping itu, ia juga menyoroti penggunaan bioplastik sebagai langkah spesifik dalam mengatasi masalah sampah plastik yang masih tinggi, yang juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.
“Terkait hal ini dalam visi dan misi Prabowo-Gibran bahkan dituliskan secara khusus mengenai (upaya) percepatan penggunaan bioplastik sebagai alternatif pengganti plastik. (Hal) ini juga bertujuan untuk mengurangi emisi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Budisatrio menjelaskan bahwa langkah-langkah percepatan tersebut juga akan diwujudkan melalui peningkatan pengelolaan tanah, air, dan hutan secara lestari.
Baca juga: Cerita Warga Jateng Urus Sertifikat Tanah Lewat PTSL, Hanya 3 Bulan
Pasalnya, kata dia, emisi karbon terbesar di Indonesia berasal dari sektor kehutanan dan pertanian.
"Jadi, memang dibutuhkan pengelolaan tanah air dan hutan kita secara lestari. Hutan seharusnya (berfungsi sebagai) penyerap karbon, bukan memproduksi karbon karena adanya kebakaran hutan. Ini juga jadi perhatian," imbuh politisi Gerindra tersebut.
Budisatrio menambahkan bahwa Prabowo-Gibran akan terus mempercepat pengembangan sumber daya alam (SDA) yang terkait dengan konsep ekonomi hijau.
"(Pengembangan) SDA yang terkait langsung dengan penyerapan karbon, seperti carbon sink dan carbon offset, akan terus diakselerasi," ucapnya.
Baca juga: Jokowi Nilai SDA Melimpah Tak Cukup untuk Menjadi Negara Maju
Selain mendukung pengurangan emisi, lanjut Budisatrio, hal tersebut juga merupakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi hijau.
Budisatrio juga menyoroti rencana untuk melakukan penyempurnaan regulasi terkait perdagangan karbon, yang baru-baru ini dimulai, termasuk kelengkapan lembaga pendukungnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).