KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendengarkan aspirasi dan menanggapi masukan para pengrajin batik di Pekalongan.
“Pekalongan sudah menjadi role model bagi pengembangan batik dan ekonomi kreatif di Indonesia,” ungkapnya.
Dia mengatakan itu saat menghadiri pertemuan dengan pengusaha usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pengrajin dan pelaku UMKM batik di Dapoer Pelangi Terrace di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024).
Gibran menilai, pelaku UMKM, khususnya batik di Pekalongan, perlu mendapatkan pelatihan atau inkubasi untuk mengembangkan pemasaran secara digital.
Wali Kota Solo itu mencontohkan, dia melakukan pengembangan pemasaran digital di Kota Solo melalui kerja sama dengan marketplace Shopee hingga Tokopedia dan menyediakan sarana pengembangan kreatif Solo Technopark.
Baca juga: Janji Gibran di Brebes, Evaluasi Kartu Tani sampai soal Program Makan Siang Gratis
Gibran berjanji akan memberikan perhatian khusus untuk pengembangan ekonomi kreatif, khususnya dengan pendekatan teknologi dan kemajuan digitalisasi.
Dia berharap, produk-produk kreatif seperti di Pekalongan bisa semakin berkembang, bahkan mendunia.
"Ini penting, di SMK dimasukin kurikulum digital marketing dan ada Technopark," katanya dalam siaran pers.
Gibran berharap, Kota Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta yang merupakan kota-kota penghasil batik, ke depan bisa saling bersinergi dan melengkapi, bukan hanya bersaing. Sebab, masing-masing daerah penghasil batik tersebut memang memiliki produk dengan motif yang berbeda-beda.
Hal lainnya yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut adalah akses internet yang merata di seluruh wilayah.
Baca juga: Berkampanye Pakai Gambar AI, Timses Prabowo-Gibran: Simbol Mengakui Perubahan Zaman
Gibran menyebutkan, internet sudah menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi, terutama digital marketing.
Selain berdiskusi, Gibran juga menyempatkan diri untuk melihat pameran dan memborong beberapa produk batik yang dipamerkan.
Dalam pertemuan itu, terdapat diskusi menarik ketika seorang pengrajin batik berharap Gibran bisa menjadi Nelson Mandela Indonesia versi milenial dengan menjadi duta batik jika terpilih jadi wakil presiden nanti.
"Mas Gibran bukan hanya sebagai duta batik, tetapi juga menjadi garda terdepan pengusung batik, tak kalah dengan Nelson Mandela di Afrika Selatan. Ketika hilir dari batik ini terbit oleh panjenengan, saya yakin sekali hulu ini akan bisa lebih kreatif," kata pemilik batik dengan merk Tamakun tersebut.
Salah satu pedagang batik yang juga pemilik merek batik Ndaru mengatakan, Gibran sempat melihat-lihat kain batik hasil karyanya dan membeli kain batik seharga Rp 500.000.
Baca juga: Kampanye di Semarang, Gibran: Jangan Balas Fitnah dan Jelekkan Paslon Lain
Sementara itu, pedagang batik lainnya mengaku senang stand batik tulis dan cap miliknya didatangi Gibran. Ia bahkan bangga kain batik hasil karyanya ikut dibeli Gibran seharga Rp 1.750.000.
"Senang sekali dan bangga, batik saya dibeli Mas Gibran," ungkap pedagang dengan merek Seseby by Ozzy tersebut.