KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, menekankan seluruh tim pemenangan pasangan nomor urut 2, baik di pusat maupun daerah, untuk tidak terlena dengan hasil suara sementara dari quick count atau hitung cepat.
Baca juga: Quick Count Litbang Kompas, Prabowo-Gibran Unggul di Hampir Seluruh Provinsi
Ia memerintahkan agar seluruh tim pemenangan tetap fokus dan bekerja keras dalam mengawasi rekapitulasi suara.
“Justru karena kami menang di versi quick count, TKN dan tim kampanye daerah (TKD) harus lebih bekerja keras dalam mengawal rekapitulasi suara. Bukan malah sebaliknya jadi terlena," ujar Nusron.
"Kami harus terus melakukan pengawalan dengan ketat sampai diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Misi kami, tidak ada satupun coblosan masyarakat yang tidak dihitung atau dicurangi,” tutur Nusron Wahid dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (15/2/2024).
Baca juga: KPU Ingatkan Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Berjenjang Maksimum 35 Hari
Selain itu, ia meminta agar tim kampanye tetap berdisiplin dalam mengelola administrasi rekapitulasi dan bekerja sama dengan masyarakat yang memantau pemilihan umum (pemilu).
Pasalnya, kata dia, administratif dan dokumen merupakan salah satu hal penting dalam waktu saat ini.
“Tolong berdisiplin dengan setiap dokumentasi, catatan, dan formulir yang ada mulai dari C1 hingga beragam jenis plano, mulai dari (tingkat) desa, kecamatan, kabupaten/kota, sampai provinsi. Kolaborasi dengan masyarakat juga jadi hal penting," ujar Nusron.
"Terima setiap pengaduan masyarakat soal kecurangan, karena masyarakat kita sudah cerdas dan melek teknologi,” tambah Nusron.
Baca juga: Suara Paslon Berubah di Sirekap, KPU: Tak Ada Manipulasi dan Niat
Ia kembali mengingatkan seluruh tim kampanye untuk tidak terbawa oleh kesombongan atas perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran versi quick count.
Nusron mengimbau agar semua tim mematuhi instruksi yang diberikan oleh Prabowo dan Gibran.
“Seperti yang telah disampaikan Pak Prabowo dan Mas Gibran semalam, kemenangan ini (suara sementara) bukan hanya milik Prabowo-Gibran, tetapi harus menjadi kemenangan semua rakyat Indonesia. Jadi, tidak ada yang namanya bully, kesombongan, atau jumawa. Harus tetap merangkul agar ini menjadi kemenangan rakyat,” katanya.
Baca juga: Bawaslu Temukan Ada 80 Ribu Pemilih dalam Satu TPS di Sirekap
Nusron Wahid menyatakan bahwa setelah pemilu, masyarakat Indonesia akan bersiap menyambut Bulan Ramadhan.
Ia menyambut baik perolehan suara Prabowo-Gibran, karena atmosfer politik akan mereda saat memasuki bulan suci tersebut.
"Satu hal yang juga penting untuk kami syukuri, awal Maret nanti kita memasuki Bulan Ramadhan. Alhamdulillah, selama puasa tidak ada lagi atmosfer dan suasana capres-capresan, (hanya) tinggal (menyelesaikan) pekerjaan teknis administratif. Sehingga umat Islam bisa beribadah dengan khusyuk," jelas mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor tersebut.