KOMPAS.com - Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, mendapatkan nomor urut 2 dalam Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) 2024.
Dalam kesempatan itu, Andra Soni mengajak semua pihak untuk turut menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yang menurutnya adalah amanat konstitusi yang harus dijaga bersama.
Pernyataan tersebut disampaikan Andra di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten saat pengambilan nomor urut pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Senin (23/9/2024).
Sebelum menuju Kantor KPU Banten untuk pengundian nomor urut, Andra Soni-Dimyati didoakan oleh para ulama, dipimpin oleh Kiai Haji Ombi Andalusi dari Pandeglang.
Baca juga: Ratusan Ulama dan Kiai Deklarasi Dukung Airin-Ade pada Pilkada Banten
Setelah doa, mereka berangkat ke KPU Banten didampingi ulama, partai pengusung, dan relawan. Pasangan ini tiba di Kantor KPU pada pukul 14.50 WIB, mengenakan rompi biru muda dengan tulisan "Sekolah Gratis", salah satu program andalan mereka.
Pengundian nomor urut untuk Pilkada Banten 2024 dimulai pukul 15.38 WIB. Dari dua paslon yang bertarung, Andra Soni-Dimyati mendapat nomor urut 2, yang disambut meriah oleh pendukung mereka.
"Insha Allah Tuhan tahu yang terbaik. Sayangi Banten dengan memilih nomor 2," kata Andra Soni.
Baca juga: Hadiri Apel Akbar Andra Soni-Dimyati, Raffi Ahmad: Banten Maju Tidak Korupsi
Sebelumnya, Andra Soni-Dimyati telah menyerahkan visi dan misi mereka ke KPU Banten sebagai bagian dari persyaratan pendaftaran.
Visi mereka berfokus pada lima misi utama untuk memajukan Banten menjadi provinsi yang adil, maju, dan bebas dari korupsi.
Adapun poin pertama, yaitu memperkuat iman dan takwa melalui pendidikan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), serta mendorong pendidikan antikorupsi dan moralitas yang luhur.
Kedua, mendorong pertumbuhan ekonomi Banten yang maju, adil, dan merata dengan memperkuat pendapatan asli daerah (PAD) melalui penguatan pemerintahan yang bersih, industrialisasi dan investasi, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif dan pariwisata.
Baca juga: Masa Depan Pariwisata: Flashpacking Mengubah Lanskap Wisata
Ketiga, meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), pendidikan, teknologi, kesehatan, menguatkan pemberdayaan perempuan, pemuda, serta penyandang disabilitas di Provinsi Banten melalui program-program inovatif dan inklusif.
Keempat, mewujudkan pemerataan pembangunan perkotaan dan perdesaan yang adil, manusiawi, kompak, berorientasi transit dan berketahanan, serta terintegrasi dengan pembangunan wilayah sekitar melalui kepastian penyelenggaraan tata ruang yang berkeadilan tanpa disparitas.
Kelima, membangun kemandirian energi dan mengelola sumber daya alam (SDA) dengan cara berkelanjutan.
Dari lima misi tersebut, pasangan Andra-Dimyati memiliki delapan program utama dan 24 program turunan, termasuk program sekolah gratis untuk sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA), baik negeri maupun swasta, serta program-program untuk desa.
Baca juga: Pilkada Lampung: Visi Misi serta Program Mirza-Jihan dan Arinal-Sutono
Selain itu, Andra-Dimyati memiliki dua program unggulan untuk desa jika terpilih menjadi pemimpin Banten.
Program pertama adalah Bangun Jalan Desa Sejahtera atau Bang Andra, yang berfokus pada perbaikan jalan di desa-desa di Banten untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar dan peluang ekonomi.
Program Bang Andra akan fokus pada perbaikan jalan-jalan di desa-desa di Provinsi Banten, sehingga masyarakat desa dapat menikmati akses jalan yang layak.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di desa guna mendukung kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat pedesaan," ujar Andra.
Baca juga: Sambut Ribuan Pendukung di GBK, Prabowo: Kami Berjuang untuk Bawa Kemakmuran Rakyat Indonesia
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten itu menjelaskan bahwa fokus utamanya adalah memperbaiki dan membangun jalan yang menghubungkan desa-desa dengan pusat ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Dengan demikian, masyarakat desa akan lebih mudah mengakses layanan dasar dan memanfaatkan peluang ekonomi.
Program tersebut juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan mobilitas dan aksesibilitas.
"Jika infrastruktur jalan di desa lebih baik, kualitas hidup masyarakat pedesaan diharapkan meningkat, serta sektor-sektor lain seperti pertanian dan pariwisata juga akan berkembang," jelasnya.
Baca juga: Kementan Ajukan Perpres Baru untuk Sektor Pertanian Indonesia
Program kedua adalah Desa Tangguh, yang bertujuan memberikan bantuan dana sebesar Rp 300 juta per desa setiap tahunnya.
Andra menjelaskan bahwa bantuan dana desa (DD) telah mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya sebesar Rp 15 juta, naik menjadi Rp 60 juta, dan saat ini mencapai Rp 100 juta. Bantuan ini akan terus ditingkatkan menjadi Rp 300 juta per desa.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dana tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perbaikan infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana desa, revitalisasi rumah tidak layak huni, optimalisasi penyediaan air bersih dan sanitasi, serta mendorong pertumbuhan badan usaha milik desa (BUMDes).
Baca juga: Aturan Terbit, UMKM hingga BUMDes Boleh Ikut Kelola Kawasan Candi Borobudur
Dana bantuan tersebut bertujuan untuk memperkuat desa dan menjadikannya lebih unggul di seluruh Provinsi Banten.
"Melalui bantuan Rp 300 juta ini, diharapkan desa-desa dapat mengembangkan pusat-pusat ekonomi baru, sehingga roda perekonomian desa bisa tumbuh lebih cepat, dan kesejahteraan serta pemerataan dapat tercapai," tutur Andra.