Tak Setuju RUU DKJ, Fahira Idris: Gubernur Jakarta Harus Dipilih Langsung oleh Rakyat

Kompas.com - 07/12/2023, 09:21 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Fahira Idris menyatakan menolak draft Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).DOK. Fahira Idris Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Fahira Idris menyatakan menolak draft Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Fahira Idris menyatakan ketidaksetujuannya atas draft Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta ( RUU DKJ) yang diusulkan Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) RI.

Pasalnya, dalam RUU DKJ mengusulkan pengaturan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta ditetapkan oleh presiden atau tidak melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada). 

Menurutnya, warga Jakarta mempunyai hak konstitusional yang mutlak untuk memilih langsung siapa yang mereka nilai layak memimpin Jakarta.

“Usulan ini sama sekali tidak berdasar karena berpotensi menghilangkan hak konstitusional warga Jakarta memilih langsung pemimpinnya," ujar Fahira Idris

"Jakarta dengan segala tantangan dan kompleksitasnya, saat ini dan ke depan harus dipimpin oleh gubernur yang memiliki legitimasi kuat. Oleh karena itu harus dipilih langsung oleh rakyat,” jelas Fahira Idris di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Hujan Kritik Penghapusan Pilkada Jakarta dalam RUU DKJ, Disebut Kebiri Hak Rakyat dan Balik ke Orba

Fahira Idris mengungkapkan, sejatinya semangat atau titik fokus dari RUU DKJ adalah penekanan kekhususan Jakarta terutama di bidang ekonomi dan pemerintahan, bukan malah mengotak-atik proses Pilkada Jakarta yang selama ini sudah berjalan baik.

"Titik berat kepada ekonomi dan pemerintahan sebagai jalan agar siapa saja yang memimpin Jakarta punya mandat penuh dari rakyat untuk mengurus Jakarta sebagai pusat bisnis nasional," kata Fahira Idris dalam siaran persnya.

Tidak hanya itu, kata dia, titik berat pada ekonomi juga untuk memastikan posisi strategis Jakarta sebagai penyumbang tertinggi produk domestik bruto (PDB) nasional dan pusat perputaran ekonomi nasional, serta salah satu dari 20 megapolitan atau mega-urban di dunia semakin kokoh.

"Kekhususan ini akan membuat Jakarta lebih bisa mengelola anggaran secara luwes," ujar Fahira Idris.

Ia mengatakan, dengan berdaya secara ekonomi, maka sektor-sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, ekonomi kreatif, industri, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan seni budaya diharapkan akan semakin menggeliat setelah Jakarta tidak lagi jadi ibu kota.

Baca juga: Implikasi RUU DKJ bagi Masa Depan Jakarta

Oleh karena itu, kata dia, gubernur yang memimpin Jakarta idealnya diberi keleluasaan lebih oleh pemerintah pusat untuk mengatur urusan daerahnya sendiri. Artinya, selain tetap menjadi daerah otonom provinsi, Jakarta juga menjadi daerah khusus ekonomi.

Kekhususan itu, diimplementasikan lewat kewenangan dalam penyelenggaraan urusan penunjang pemerintahan baik di bidang kepegawaian, kelembagaan, dan keuangan daerah termasuk pengelolaan pajak daerah bahkan kewenangan khusus bidang kebudayaan.

“Semangat dari RUU ini adalah Jakarta karena potensinya diberi keleluasan mengatur dirinya sendiri terutama dalam bidang ekonomi dan pemerintahan. Kekhususan ini akan bisa dikelola dengan baik dengan partisipasi langsung dan bermakna dari seluruh warga Jakarta," tutur Fahira Idris.

"Ruang partisipasi langsung itu adalah saat warga Jakarta diberi hak untuk memilih langsung siapa Gubernur dan Wakil Gubernurnya,” ujar Fahira Idris.

Sebagai informasi, Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) telah disepakati menjadi usul inisiatif DPR RI dalam rapat paripurna ke-10 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024, Selasa (5/12/2023).

Terkini Lainnya
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku
Fahira Idris Menyapa
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif
Fahira Idris Menyapa
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif
Fahira Idris Menyapa
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur
Fahira Idris Menyapa
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak
Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia
Fahira Idris Menyapa
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik
Fahira Idris Menyapa
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama
Fahira Idris Menyapa
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan
Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral
Fahira Idris Menyapa
Hari Posyandu Nasional, Fahira Idris Paparkan 4 Langkah Revitalisasi Posyandu Agar Berjalan Efektif
Hari Posyandu Nasional, Fahira Idris Paparkan 4 Langkah Revitalisasi Posyandu Agar Berjalan Efektif
Fahira Idris Menyapa
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal
Fahira Idris Menyapa
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana
Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global
Fahira Idris Menyapa
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional
Fahira Idris Menyapa
Bagikan artikel ini melalui
Oke