KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengatakan, pelayanan transportasi umum massal, seperti Transjakarta, sudah menjadi kebutuhan dasar sama seperti sekolah atau puskesmas.
Pasalnya, kata dia, transportasi umum massal sudah menjadi denyut nadi kehidupan warga sehari-hari.
Fahira menegaskan, tidak tersedianya transportasi umum dipastikan akan mengganggu sendi-sendi kehidupan yang lain terutama aktivitas ekonomi dan sosial.
“Terima kasih kepada Transjakarta yang terus berupaya memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (16/1/2024).
Dia menambahkan, Transjakarta merupakan jangkar transportasi umum massal di Jakarta yang aman, nyaman, terjangka, dan terintegrasi.
“Saat ini Transjakarta sudah menjelma menjadi kebutuhan dasar warga. Artinya, saat ini dan ke depan infrastruktur dan pelayanannya harus terus semakin berkualitas,” katanya.
Lebih lanjut, Fahira mengungkapkan, peran Transjakarta untuk kota besar dan wilayah aglomerasi, seperti Jakarta dengan mobilitas warganya yang sangat tinggi sangat penting.
Menurutnya, layanan Transjakarta yang pertama kali diluncurkan pada 15 Januari 2004 kini telah berhasil membangun konektivitas yang memudahkan dan menghubungkan pergerakan orang dan jasa di seluruh wilayah Jakarta.
Transportasi umum massal yang terintegrasi tersebut memberikan dampak luar biasa bagi kemajuan Jakarta yang visi ke depannya menjadi kota global berkelas dunia.
Selain itu, kehadiran Transjakarta membuat mobilitas warga lebih cepat dan efektif sehingga membuat biaya hidup sehari-hari menjadi lebih efisien atau berbiaya murah dan menggairahkan berbagai sektor lainnya misalnya saja pariwisata.
Baca juga: Wujudkan Jakarta Kota Ramah Disabilitas, Fahira Idris: Kesamaan Kesempatan adalah Kunci
Dia menambahkan, keberhasilan Transjakarta menghadirkan pelayanan transportasi umum massal yang aman, nyaman, terjangkau dan terintegrasi ini sudah saatnya diterapkan di berbagai kota-kota besar di Indonesia.
Paling tidak, kata Fahira, layanan transportasi massal diterapkan di seluruh wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) terlebih dahulu.
Calon legislatif (caleg) DPD RI Dapil DKI Jakarta pada Pemilu 2024 itu menilai, Jabodetabek sebagai satu kesatuan wilayah aglomerasi idealnya memiliki layanan dan pengembangan transportasi umum massal yang setara.
“Sudah saatnya sistem dan layanan transportasi umum massal seperti Transjakarta, juga dibangun dan tersedia di kota-kota besar dan wilayah aglomerasi lain yang ada di Indonesia,” katanya.
Fahira mengatakan, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan wilayah di Bodetabek juga memiliki transportasi umum massal yang setara seperti Jakarta mulai dari pelayanan, konektivitas, dan kemudahan bagi warga untuk mengaksesnya transportasi umum massal tersebut.
Adapun Transjakarta yang merupakan pioner transportasi umum massal di Jakarta sudah menapaki usia kedua puluh tahun.
Selama dua dekade dengan segala dinamikanya, Transjakarta kini menjadi sistem bus rapid transit (BRT) terpanjang di dunia ini.
Transjakarta kini berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada warga agar bisa bermobilitas cepat dan nyaman dengan biaya terjangkau.