KOMPAS.com - Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Fahira Idris mengatakan, saat Imlek, banyak pedagang ikan bandeng jumbo di Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Menurutnya, hal tersebut adalah tradisi harmoni antara budaya Betawi dengan budaya Tionghoa di bidang kuliner.
"Ini adalah akulturasi budaya yang sudah berlangsung cukup lama. Masyarakat Betawi di sekitar Kebon Jeruk dan Palmerah juga mencari atau membeli ikan bandeng yang besar-besar untuk dimasak pindang jelang Imlek," tutur Fahira melalui keterangan persnya, Kamis (8/2/2024).
Dia menuturkan, dahulu, masyarakat Betawi secara turun-temurun mengantar ikan bandeng kepada mertua. Namun, saat ini ikan bandeng hanya dibeli untuk dimakan bersama keluarga atau dibagi-bagikan ke tetangga.
Baca juga: Bawaslu Bakal Panggil Fahira Idris Terkait Dugaan Penggunaan Kapal Dishub DKI untuk Kampanye
Ia melanjutkan, ikan bandeng jumbo musiman selama Imlek di Rawa Belong harus dilestarikan. Hal ini bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi, tetapi harmoni dua budaya yang sudah berjalan cukup lama, bahkan sebelum kedatangan Belanda ke Indonesia.
Menurut Fahira, tradisi berjualan ikan bandeng jumbo menjadi salah satu kegiatan ekonomi produktif warga. Meski sifatnya musiman, potensi ekonominya cukup besar.
" Ikan bandeng yang dijual para pedagang di kawasan Rawa Belong ukurannya besar-besar, karena bandeng tersebut dipelihara khusus selama setahun dan dijual menjelang Imlek. Sedangkan ikan bandeng yang dijual sehari-hari berukuran kecil sampai sedang," sebut dia.
Ikan-ikan bandeng jumbo itu, lanjut dia, kemudian dijual dan dibeli untuk dimasak sendiri atau dikirimkan kepada orangtua, mertua, sanak saudara, tetangga, atau dinikmati sendiri bersama keluarga.
Baca juga: KPPS Terus Bersiap, Fahira Idris: Mereka adalah Garda Terdepan Pemilu dan Penjaga Demokrasi
“Saya mengajak warga Jakarta yang ingin mendapatkan ikan bandeng jumbo untuk mengunjungi Pasar Ikan Bandeng di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,” tuturnya.