Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Kompas.com - 29/03/2024, 17:09 WIB
Dwi NH,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Anggota DPD RI dapil DKI Jakarta Fahira IdrisDOK. Fahira Idris Anggota DPD RI dapil DKI Jakarta Fahira Idris

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris menyatakan bahwa pembentukan kawasan aglomerasi membutuhkan pendekatan khusus yang melibatkan kolaborasi antar-daerah dan kementerian atau lembaga (K/L).

“Pendekatan ini tidak bisa hanya sekadar koordinasi, monitoring, dan evaluasi, tetapi juga kolaborasi (untuk menghilangkan ego sektoral),” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Fahira sebagai respons terhadap salah satu muatan penting dalam Undang-Undang (UU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) terkait pembentukan kawasan aglomerasi untuk menyinkronkan pembangunan di DKJ dengan daerah sekitarnya.

Baca juga: RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Untuk diketahui, UU DKJ baru saja diresmikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam Rapat Paripurna DPR Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 pada Kamis (28/3/2024).

Dalam UU tersebut, kawasan aglomerasi meliputi wilayah Provinsi DKJ, sebagian kawasan Provinsi Jawa Barat (Jabar), yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Cianjur, dan Kota Cianjur, serta Provinsi Banten yang mencakup Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang kemudian disebut Jabodetabekjur.

Fahira menyatakan bahwa pembentukan kawasan aglomerasi memiliki tantangan yang cukup besar, termasuk menghasilkan dokumen rencana tata ruang kawasan regional yang sinkron dengan dokumen perencanaan pembangunan K/L, provinsi, dan kabupaten atau kota di Jabodetabekjur.

Baca juga: Menimbang Kelembagaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Tantangan kompleks 

Pada kesempatan tersebut, Fahira mengatakan bahwa pengelolaan kawasan aglomerasi merupakan suatu tantangan kompleks bagi pemerintah di berbagai negara di dunia.

Hal itu disebabkan oleh kawasan aglomerasi tidak hanya melibatkan wilayah perkotaan yang padat penduduk, tetapi juga menyangkut kegiatan ekonomi yang beragam dan intens, serta infrastruktur yang kompleks.

Senator dari Jakarta tersebut memberikan contoh kawasan aglomerasi São Paulo di Brasil. Kawasan aglomerasi ini merupakan salah satu yang terpadat di Amerika Selatan.

Baca juga: Ingatkan Pentingnya Manfaatkan Bonus Demografi, Jokowi: Jangan Sampai Gagal seperti Negara Amerika Latin

Pemerintah Brasil telah melakukan upaya utama untuk meningkatkan infrastruktur transportasi, memperbaiki kualitas udara, dan mengurangi kemacetan lalu lintas dengan mendorong penggunaan transportasi umum serta membangun jalur sepeda.

Contoh lainnya, sebut Fahira, adalah Kawasan Metropolitan Shanghai di China.

Shanghai mengusung tema pembangunan kota yang berkelanjutan atau "kota hijau" dengan mengintegrasikan transportasi, perumahan, dan lingkungan, termasuk memperluas ruang terbuka hijau serta memperbaiki kualitas udara.

Baca juga: Ini Negara dengan Kualitas Udara Terbaik dan Paling Tercemar di Dunia

“Secara umum, tantangan besar yang akan dihadapi dalam pengelolaan kawasan aglomerasi Jabodetabekjur adalah kemacetan lalu lintas, polusi udara, ketimpangan sosial-ekonomi, dan tekanan terhadap sumber daya alam (SDA),” jelas Fahira.

Fahira menegaskan bahwa untuk mengatasi tantangan yang ada, pendekatan yang holistik dan berkelanjutan diperlukan dalam pengelolaan kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.

Hal tersebut bertujuan agar tercipta keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kualitas lingkungan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Terkini Lainnya
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku
Fahira Idris Menyapa
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif
Fahira Idris Menyapa
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif
Fahira Idris Menyapa
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur
Fahira Idris Menyapa
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak
Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia
Fahira Idris Menyapa
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik
Fahira Idris Menyapa
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama
Fahira Idris Menyapa
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan
Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral
Fahira Idris Menyapa
Hari Posyandu Nasional, Fahira Idris Paparkan 4 Langkah Revitalisasi Posyandu Agar Berjalan Efektif
Hari Posyandu Nasional, Fahira Idris Paparkan 4 Langkah Revitalisasi Posyandu Agar Berjalan Efektif
Fahira Idris Menyapa
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal
Fahira Idris Menyapa
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana
Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global
Fahira Idris Menyapa
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional
Fahira Idris Menyapa
Bagikan artikel ini melalui
Oke