KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris menegaskan bahwa perayaan Idul Fitri dengan seluruh tradisi yang menyertainya memiliki peran penting dalam memperkuat kohesi sosial di Indonesia.
“Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk memperkuat kohesi sosial kita sebagai sesama anak bangsa untuk bersama-sama menjaga Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (9/4/2024).
Fahira menyatakan bahwa Idul Fitri bukan hanya dirayakan dengan khidmat oleh umat Islam, tetapi juga merupakan perayaan kemanusiaan yang memupuk hubungan harmonis antar sesama anak bangsa.
Ia menyoroti bahwa tradisi-tradisi, seperti mudik, takbiran, maaf-memaafkan, kunjungan antar keluarga, silaturahmi, dan berbagi, secara tidak langsung memperkuat kesatuan sosial di Indonesia.
Baca juga: Jaga Kesalehan Sosial, Said Abdullah Ajak Masyarakat Memaknai Ramadhan
Lebih lanjut, Fahira menjelaskan bahwa Idul Fitri tidak hanya menandai kemenangan dalam menjalankan ibadah puasa dan hubungan vertikal dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), tetapi juga menggarisbawahi pentingnya menjaga hubungan horizontal atau sosial antarmanusia.
“Idul Fitri adalah momen untuk menghangatkan kembali silaturahmi kita dengan keluarga dan tetangga. Idul Fitri yang kita rayakan saat ini juga menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk menyambung kembali tali persaudaraan, mempererat hubungan sosial, serta meningkatkan kohesi semua lapisan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, semangat kebersamaan selalu tercermin dalam perayaan Idul Fitri, terutama dalam tradisi mudik yang tidak sekadar pulang kampung, tetapi juga merupakan ungkapan persatuan dan kehangatan antar keluarga yang terpisah jauh.
Baca juga: Vincent Rompies Comeback Setelah Dua Bulan Rehat Urus Masalah Keluarga
Dengan adanya tradisi mudik, terjadi interaksi sosial yang mendalam antara berbagai generasi, budaya, dan tradisi yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, Fahira menegaskan semangat Idul Fitri harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk menguatkan fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjaga solidaritas dan kerukunan.
Menurutnya, semangat Idul Fitri harus senantiasa dijaga dan dilestarikan. Pasalnya hal ini dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan kebersamaan meskipun dengan latar belakang yang berbeda.
Baca juga: Sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Fahira berharap agar momen Idul Fitri 2024 memberikan berkah, kebaikan, keteladanan, dan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk para pemimpin di Indonesia.
"Semoga Idul Fitri tahun ini membawa berkah bagi Indonesia untuk terus melangkah meraih kemenangan. Dari lubuk hati yang paling dalam dan dengan penuh kerendahan hati, saya memohon maaf atas semua kesalahan dan khilaf," ujar Senator Jakarta ini.