KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) DKI Jakarta Tahun 2025-2045 yang berlangsung pada masa peralihan Jakarta dari ibu kota negara menjadi kota global adalah tantangan tersendiri.
Menurutnya, selain harus menghasilkan dokumen rencana pembangunan yang memenuhi karakter kunci Jakarta sebagai kota global, RPJPD tersebut juga harus memastikan Jakarta bertransformasi menjadi kota yang tangguh bencana.
“Tentunya, Dokumen RPJPD 2025-2045 ini nantinya mendukung visi Jakarta sebagai kota global," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (24/4/2024).
Fahira mengatakan, Jakarta perlu memiliki karakter kunci kota global, antara lain ekonomi kuat dan beragam, memiliki infrastruktur modern dan terkoneksi dengan kota-kota lain di seluruh dunia atau menjadi hub transportasi internasional serta berperan sebagai pusat penelitian dan inovasi.
"Dokumen ini juga harus memastikan Jakarta bertransformasi menjadi kota yang tangguh bencana,” ujarnya dalam siaran pers.
Senator Jakarta itu menyebutkan, bencana yang berpotensi melanda wilayah Jakarta, terutama banjir dan penurunan muka tanah, berpotensi menjadi hambatan utama visi Jakarta sebagai kota global.
Oleh karena itu, perlu ada kebijakan dan program proaktif serta rencana tindakan yang solid dalam menghadapi ancaman bencana dalam RPJPD 2025-2045.
Fahira memaparkan, terdapat lima parameter yang harus dipenuhi Jakarta sebagai kota tangguh bencana.
Pertama, mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip perencanaan yang berbasis pada risiko, mengidentifikasi dan mengelola ancaman potensial, serta mampu meminimalkan kerentanan infrastruktur dan masyarakat terhadap bencana.
Kedua, memiliki infrastruktur sistem peringatan dini yang efektif dan infrastruktur darurat mulai dari tempat penampungan serta jalur evakuasi yang aman.
Baca juga: Hari Kartini 2024, Fahira Idris Jelaskan Makna Penting Kolaborasi untuk Tumbuhkan Pemimpin Perempuan
Ketiga, selain fokus pada upaya pencegahan, kota tangguh bencana juga fokus pada proses pemulihan yang cepat pasca bencana.
Kota tidak hanya mampu membangun dengan cepat infrastruktur fisik yang rusak, tetapi juga responsif dalam penyediaan bantuan bagi korban, dan dukungan psikososial bagi masyarakat yang terdampak.
Keempat, kemampuan menumbuhkan ekosistem kolaborasi yang erat antarsemua perangkat kota, mulai dari pemerintah provinsi (pemprov), swasta, organisasi kemasyarakatan dan warga.
Kolaborasi tersebut penting untuk memastikan semua pihak terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi tangguh bencana.
Kelima, menjadikan pembangunan infrastruktur tahan terhadap bencana sebagai arus utama, mengadopsi teknologi hijau, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko bencana.
“Sebagai kota global, pembangunan Jakarta ke depan tidak hanya fokus membangun infrastruktur fisik yang modern dan megah, tetapi juga pembangunan yang memastikan Jakarta menjadi kota tangguh bencana," tegasnya.
Fahira mengatakan, kota global adalah sebuah kota yang dapat bertahan dan bangkit setelah menghadapi bencana alam atau peristiwa darurat lainnya.
Baca juga: Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta mulai menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk menentukan kegiatan atau program Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 dan RPJPD 2025-2045.
Musrenbang kali ini sangat strategis mengingat status baru Jakarta sebagai daerah khusus dengan visi menjadi kota global.