KOMPAs.com – Tidak hanya berperan sebagai pusat perekonomian, Jakarta juga akan ditransformasikan menjadi kota global layaknya New York, Paris, London, Tokyo, maupun Beijing. Hal tersebut mengacu pada Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengatakan, Jakarta perlu bekerja keras agar dapat setara dengan kota-kota global lain di dunia.
Menurutnya, dari empat parameter utama pengukuran kota global, yakni aktivitas bisnis, sumber daya manusia (SDM), pertukaran informasi, dan pengalaman kebudayaan, investasi SDM menjadi poin utama yang mampu mendorong Jakarta menjadi kota global.
“Investasi besar-besaran pada SDM atau pada peningkatan kualitas manusia, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Jakarta jika ingin bertransformasi menjadi kota global dunia sebagaimana amanat UU DKJ,” ujar Fahira melalui siaran persnya, Senin (6/5/2024).
Fahira melanjutkan, tidak hanya dapat menjadi game changer, investasi SDM juga merupakan upaya untuk memastikan warga Jakarta tidak hanya menjadi penonton derap kemajuan kota mereka yang sudah terkoneksi secara global.
“Sebuah kota dikatakan berskala global jika memiliki kemampuan menggerakkan modal, ide, gagasan, dan keterlibatan politik sebagai katalis untuk pertumbuhan ekonomi. Semuanya ini membutuhkan SDM yang berkualitas untuk menggerakkannya,” tutur Fahira.
Fahira memberi contoh Paris yang berinvestasi besar-besaran untuk menumbuhkan SDM yang kreatif dan inovatif demi menggerakkan potensinya dalam industri mode. Hal serupa juga dilakukan Beijing yang fokus mengembangkan keahlian masyarakatnya dalam bidang teknologi hingga mampu menjadi 10 besar kota global dunia.
Ia mengatakan, Jakarta dapat mencontoh Singapura yang sudah sejak lama membangun SDM-nya di berbagai sektor, seperti teknologi, pendidikan tinggi, keuangan, dan manajemen.
Baca juga: Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral
“Jika warga lokal dijadikan penggerak utama visi Jakarta Kota Global, kemajuan Jakarta akan lebih bermakna. Oleh karena itu, investasi besar-besaran pada SDM adalah jalan yang harus ditempuh, terutama dalam pendidikan tinggi, inovasi, dan kewirausahaan,” jelasnya.
“Program-program pendidikan yang berorientasi pada industri dan dukungan untuk start-up maupun bisnis kecil akan menghasilkan banyak SDM yang beragam dan inovatif di Jakarta,” sambungnya.
Sebagai informasi, menurut laporan The Global Cities Report 2023, Jakarta menduduki peringkat ke-74 dari 156 negara yang diteliti.
Posisi tersebut masih di bawah kota-kota besar Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura yang berada di urutan ke-7, Bangkok ke-45, Manila ke-70, dan Kuala Lumpur ke-72.
Baca juga: Prevalensi Penyakit Tidak Menular Meningkat, Fahira Idris Ajak Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat