KOMPAS.com – Perkembangan teknologi internet yang semakin masif membawa peluang besar bagi para pelaku industri kreatif untuk mengenalkan dan memasarkan produk barang atau jasa mereka melalui internet, khususnya media sosial ( medsos).
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta Fahira Idris menyampaikan, medsos menjadi salah satu instrumen utama yang digunakan dalam strategi komunikasi pemasaran di era digital.
Hal tersebut pun turut didukung dengan tingkat penetrasi internet Indonesia yang mencapai 79,5 persen dari total jumlah penduduk.
Dalam konteks ekonomi kreatif, platform medsos, seperti Facebook, TikTok, Instagram, X, dan Youtube dapat menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memamerkan karya mereka kepada audiens yang luas.
Baca juga: Jamin Hak Dasar Ibu dan Anak, Fahira Idris Minta UU KIA Disosialisasikan secara Masif
Terlebih, konten visual, seperti foto, video, dan grafis yang kreatif berpeluang besar untuk menarik perhatian pengguna sehingga dapat meningkatkan visibilitas produk, baik barang atau jasa.
“Perkembangan industri kreatif termasuk UMKM di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari medsos. Selain efektif meningkatkan visibilitas produk dan jasa, medsos juga memungkinkan pembentukan komunitas online yang dapat mendukung pengembangan industri kreatif,” ujar Fahira dalam keterangan persnya, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, salah satu keuntungan pemanfaatan medsos bagi pelaku industri kreatif adalah kemampuan untuk melakukan pemasaran yang efisien dan terukur.
“Dengan menggunakan alat analitik yang disediakan oleh platform media sosial, pelaku industri kreatif dapat melacak kinerja secara real-time, memahami demografi audiens, dan menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan data yang diperoleh,” jelas Fahira.
“Ini artinya, pelaku industri kreatif bisa lebih efisien dalam penggunaan anggaran pemasaran tetapi dampaknya lebih efektif menyasar pelanggan,” imbuhnya.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Fahira Idris Serukan Tinjauan Kembali Kebijakan Pembangunan
Di samping itu, dirinya juga berpendapat, pengembangan industri kreatif melalui medsos tidak hanya akan berdampak pada para pelaku industri tersebut, tetapi juga pada perekonomian nasional.
Industri kreatif yang berkembang akan menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan daya saing produk lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah perlu mendukung penuh pengembangan industri kreatif melalui platform medsos.
Fahira menyampaikan, beberapa dukungan yang dapat dilakukan pemerintah di antaranya penyediaan infrastruktur digital demi memastikan akses internet cepat dan terjangkau, menyelenggarakan pelatihan, serta edukasi penggunaan medsos untuk pemasaran dan pengembangan bisnis kreatif.
“Langkah strategis lainnya, pemerintah memberikan dukungan finansial, seperti hibah atau pinjaman dengan bunga rendah serta insentif pajak bagi pelaku industri kreatif yang menggunakan medsos sebagai alat pemasaran utama,” tutur Fahira.
“Sangat penting juga pemerintah membangun kerja sama dengan platform medsos untuk memberikan dukungan teknis dan promosi bagi produk-produk kreatif lokal,” sambungnya.
Sebagai informasi, menurut data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia pada awal 2024 mencapai 79,5 persen dari total penduduk, atau setara dengan 221,5 juta jiwa.
Baca juga: Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina
Sementara itu, We Are Social mencatatkan bahwa terdapat 139 juta pengguna medsos di Indonesia pada Januari 2024 atau setara dengan 49,9 persen dari total populasi nasional.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa medsos memiliki potensi yang besar dan jangkauan yang luas sebagai sarana pemasaran efektif di Indonesia.