KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Fahira Idris menekankan bahwa pemimpin Jakarta wajib menerapkan “ politik hijau”, sehingga pengambilan keputusan politik dapat berfokus pada isu lingkungan dan keberlanjutan.
“Saat ini dan kedepan, Jakarta akan terus menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti polusi udara, banjir, kemacetan, dan pengelolaan sampah yang kompleks. Oleh karena itu, pemimpin Jakarta kedepan wajib menerapkan politik hijau,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).
Fahira menambahkan, pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil- Suswono (R1DO) memiliki program yang berdimensi politik hijau.
Keduanya menekankan pentingnya pelestarian lingkungan hingga pembangunan berwawasan lingkungan.
“Pasangan nomor urut satu ini sangat menekankan pentingnya pelestarian lingkungan, pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang efektif dan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” imbuhnya.
Baca juga: Dukung Program Renovasi RTLH Rido, Fahira Idris Paparkan Alasannya
Dimensi “politik hijau”, lanjut dia, diimplementasikan paslon R1DO melalui beberapa program konkret, di antaranya subsidi panel surya untuk hunian, alokasi anggaran khusus adaptasi perubahan iklim, dan intensif bagi pengguna kendaraan emisi rendah.
“(Lalu) industri dengan energi hijau, memanfaatkan lahan kosong dan atap gedung untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH), dan mewajibkan gedung komersial dan perkantoran memanfaatkan atapnya sebagai ruang hijau,” lanjutnya.
Fahira menjelaskan, program subsidi panel surya untuk hunian menjadi salah satu langkah konkret untuk mendukung prinsip utama politik hijau, yakni pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan.
“Dengan visi lingkungan yang berdimensi politik hijau, hemat saya, pasangan R1DO memiliki solusi konkret terhadap berbagai masalah lingkungan yang dihadapi Jakarta,” paparnya.
Baca juga: Rido Usung Hunian Berkonsep TOD, Fahira Idris: Solusi Perumahan yang Efektif dan Nyata
Selain itu, pemanfaatan atap gedung sebagai ruang hijau juga dapat membantu mengurangi efek urban heat island.Hal ini terjadi karena ada peningkatan suhu di daerah kota akibat permukaan beton dan aspal yang menyerap panas.
Pemanfaatan lahan kosong dan atap gedung sebagai RTH mencerminkan prinsip tata ruang yang berkelanjutan dengan mengoptimalkan ruang yang ada untuk mendukung keseimbangan ekologis di Jakarta.
“Visi lingkungan berdimensi politik hijau dapat menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih layak huni, sehat, dan tangguh terhadap perubahan iklim di masa depan,” ujar Fahira.