Pramono-Rano Dilantik, Fahira Idris Soroti Tantangan Berat Jakarta ke Depan
Fahira Idris menilai, Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis PKG merupakan inisiatif yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. KOMPAS.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno resmi dilantik, Kamis (20/2/2025).
Keduanya pun diharapkan bisa memberikan terobosan baru untuk memimpin DKI Jakarta selama lima tahun ke depan.
Anggota DPD RI dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengatakan, sebagai kota global dan pusat ekonomi nasional, Jakarta menghadapi banyak tantangan besar yang perlu segera diselesaikan.
Menurutnya, warga Jakarta perlu pemimpin yang bisa menghadirkan solusi strategis yang menjawab kebutuhan mereka dan mempercepat pembangunan kota secara inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Fahira Idris Sebut Pembangunan di Kepulauan Seribu Jadi Kunci Kemajuan Jakarta
“Alhamdulilah akhirnya Jakarta punya gubernur dan wakil gubernur yang dipilih langsung oleh warganya. Selamat kepada Mas Pramono Anung dan Bang Rano Karno. Semoga amanah ini memberikan maslahat untuk kota Jakarta dan warganya," Fahira melalui siaran persnya, Kamis (20/2/2025).
Dia menyebutkan bahwa tantangan Jakarta ke depannya sangat terjal. Namun, selama orientasi pembangunan tetap mengedepankan kepentingan publik dan digerakkan lewat semangat kolaborasi, masa depan Jakarta bisa terus cerah dan menyala.
Adapun tantangan utama yang dihadapi Jakarta ke depannya, pertama, mewujudkan transportasi publik yang terintegrasi dan efisien. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan konektivitas antara MRT, LRT, TransJakarta, dan angkot JakLingko.
"Selain itu, subsidi transportasi umum guna mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi harus terus ditingkatkan," ucap Fahira.
Baca juga: Jaga Ketersediaan Darah untuk RS di Jakarta, Fahira Idris Gelar Donor Darah
Kedua, lanjut dia, mengatasi polusi udara dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Selain memperluas ruang hijau melalui pembangunan taman kota, hutan kota, dan taman vertikal, diperlukan regulasi ketat bagi industri dan kendaraan bermotor guna menekan emisi polutan.
"Ketiga, penanganan banjir yang komprehensif. Program revitalisasi waduk dan sungai untuk meningkatkan daya tampung air harus dipercepat yang diiringi dengan menerapkan sistem drainase vertikal dan memperbanyak sumur resapan untuk mengurangi genangan," imbuh Fahira.
Adapun langkah itu, sebut dia, harus diimbangi dengan pengembangan kebijakan berbasis ekologi, seperti naturalisasi sungai dan pembangunan tanggul laut.
Tantangan keempat, pemerataan kesejahteraan dan ekonomi. Dalam lima tahun ke depan, program beasiswa seperti KJP dan KJMU hingga perguruan tinggi harus terus diperluas guna meningkatkan akses pendidikan dan mendorong kemajuan Jakarta secara lebih merata.
"Meningkatkan akses pelatihan vokasi dan literasi digital bagi angkatan kerja menjadi terobosan untuk kualitas manusia dan lapangan kerja di Jakarta. Pertumbuhan UMKM dengan penyederhanaan regulasi dan kemudahan akses permodalan juga perlu terus didorong," ucap Fahira.
Kelima, mewujudkan pemerintahan yang modern dan akuntabel. Selain mengintegrasikan layanan publik dalam satu aplikasi digital seperti JAKI, dalam lima tahun ke depan transparansi anggaran harus diperkuat dengan sistem pengawasan berbasis digital.
"Sistem meritokrasi dalam rekrutmen dan promosi ASN guna meningkatkan profesionalisme pelayanan juga harus menjadi budaya kerja," ucap Fahira.
Keenam, lanjut dia, mempertahankan identitas budaya di tengah modernisasi. Sebagai kota global, pembangunan Jakarta harus tetap berakar pada kearifan lokal.
Fahira menekankan bahwa Dana Abadi Kebudayaan perlu segera direalisasikan untuk mendukung pelestarian budaya Betawi serta kebudayaan lain yang berkembang di Jakarta.
"Ke depan, Jakarta harus dipenuhi festival dan program edukasi di sekolah yang bertema seni dan budaya lokal," terangnya.
Ketujuh, kata Fahira, menjadikan Kepulauan Seribu sebagai wajah Jakarta dengan memastikan pemerataan hasil pembangunan.
Hal tersebut mencakup konektivitas transportasi antarpulau, pengembangan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, penyediaan air bersih, ketahanan pangan dan energi/listrik, serta stabilitas ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
"Semuanya harus tetap stabil dan menjadi salah satu fokus dan program utama gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam lima tahun ke depan. Warga di Kepulauan Seribu harus merasakan kesetaraan pembangunan dengan wilayah Jakarta daratan," ucap Fahira.
Baca juga: Fahira Idris Kecam Rencana Donald Trump Soal Gaza, Sebut Langgar Hukum Internasional
Lebih jauh, dia menekankan bahwa semua tantangan besar perlu diselesaikan dengan pendekatan yang inovatif, inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
“Dengan strategi yang tepat, Jakarta tidak hanya dapat mengatasi permasalahan mendesaknya tetapi juga mewujudkan visinya sebagai kota global yang maju, modern, dan berdaya saing tinggi,” ujar Fahira.
