Hari Anak Balita Nasional, Fahira Idris Minta Pemerintah Perhatikan Gizi hingga Layanan Dasar

Kompas.com - 08/04/2025, 19:49 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Anak Balita Nasional, yang diperingati setiap 8 April, menjadi momen berharga untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya investasi dalam masa depan generasi penerus bangsa. 

Anggota DPD RI Dapil Daerah Khusus Jakarta Fahira Idris mengatakan, momentum tersebut juga mengingatkan komitmen negara untuk mendukung tumbuh kembang penentu masa depan bangsa sejak usia dini.

“Balita yang saat ini sedang tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah Indonesia bukan hanya anak kecil yang sedang tumbuh, melainkan aset berharga yang akan menentukan masa depan negeri,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (8/5/2025). 

Fahira mengatakan, balita adalah tunas-tunas generasi emas Indonesia. Oleh karenanya, perhatian yang serius terhadap tumbuh kembang balita adalah keharusan, bukan pilihan.

Aktivis perempuan dan perlindungan anak itu menjelaskan, balita adalah kelompok usia paling rentan. Mereka membutuhkan perhatian khusus untuk memastikan hak-haknya terpenuhi, terutama dalam hal pemenuhan gizi, pengasuhan yang tepat, kesehatan, dan stimulasi tumbuh kembang. 

Baca juga: Hari Nelayan Nasional, Fahira Idris Paparkan 5 Intervensi Strategis yang Perlu Dilakukan Pemerintah

“Sayangnya, balita di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti stunting, kurang stimulasi, hingga pola asuh yang tidak optimal,” jelasnya. 

Maka dari itu, peran krusial pemerintah, dari tingkat pusat hingga desa, sangat dibutuhkan.

Pemenuhan gizi

Fahira menyebutkan, kebijakan yang menyentuh akar permasalahan, seperti program intervensi gizi spesifik (pemberian makanan tambahan, suplementasi vitamin, dan imunisasi) maupun intervensi sensitif (air bersih, sanitasi, pendidikan orang tua) harus terus diperkuat dan disinergikan. 

Dia menegaskan, pemenuhan gizi adalah fondasi utama dalam mencetak generasi unggul. Pasalnya, 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun, adalah masa emas yang tak tergantikan. 

Pada masa tersebut, nutrisi merupakan kunci. Balita yang kekurangan gizi di usia dini berisiko tinggi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif, daya tahan tubuh lemah, dan kesulitan dalam pendidikan pada masa depan. 

Baca juga: Dukung Jakarta Tanpa Operasi Yustisi, Fahira Idris: Semua Warga Berhak Berkembang di Ibu Kota

Senator Jakarta itu menjelaskan, pemerintah perlu menguatkan kebijakan dan penganggaran untuk program gizi berkelanjutan, mulai dari edukasi ibu hamil, distribusi makanan sehat, hingga pemantauan tumbuh kembang balita secara terstruktur.

Selain itu, cara orang tua dan pengasuh mendampingi anak memiliki dampak besar. 

“Pengasuhan yang penuh cinta, responsif, dan konsisten membantu anak merasa aman dan membentuk fondasi psikologis yang sehat,” terangnya. 

Namun demikian, belum semua orangtua memiliki akses pada edukasi pengasuhan positif. 

Untuk itu, peran kader posyandu, guru pendidikan anak usia dini (PAUD), dan fasilitator keluarga sangat penting. 

Fahira menegaskan, pemerintah dapat memperluas pelatihan dan penyuluhan terkait pengasuhan berbasis hak anak, serta memberikan dukungan psikososial bagi keluarga yang rentan.

Baca juga: Soal Pembatalan Sarapan Gratis di Jakarta, Fahira Idris: Optimalisasi Anggaran Harus Berdampak Positif bagi Pelajar

Memperkuat layanan dasar

Lebih lanjut, Fahira mengatakan, pemerintah pusat maupun daerah perlu memastikan layanan posyandu, PAUD, dan puskesmas sebagai layanan dasar mudah diakses serta berkualitas.

Dia menyebutkan, banyak daerah tertinggal masih kekurangan tenaga kesehatan anak, PAUD berkualitas, atau bahkan sarana bermain aman bagi balita. 

Padahal, kata dia, lingkungan belajar yang merangsang dan aman sangat penting untuk perkembangan motorik, bahasa, dan sosial anak. 

Fahira menilai, intervensi multisektor, seperti integrasi layanan PAUD dengan posyandu, pelatihan guru, hingga subsidi pendidikan usia dini perlu menjadi prioritas pembangunan daerah.

Bahkan, kata Fahira, wacana pemerintah Generasi Emas 2045 tidak akan terwujud tanpa perhatian serius pada anak balita hari ini. 

Baca juga: Hari Perawat Nasional, Fahira Idris Ingatkan Pentingnya Peran Perawat di Dunia Kesehatan

“Pemerintah, masyarakat, dan keluarga perlu bergandeng tangan memastikan bahwa setiap balita Indonesia mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” jelasnya.

Terkini Lainnya
Fahira Idris Usul 2 Rekomendasi untuk IPO PAM Jaya: Perlu Badan Independen dan Format IPO Sosial

Fahira Idris Usul 2 Rekomendasi untuk IPO PAM Jaya: Perlu Badan Independen dan Format IPO Sosial

Fahira Idris Menyapa
Pemprov DKI Jakarta Akan Uji Coba Sekolah Swasta Gratis, Fahira Idris: Langkah Strategis Perluas Akses Pendidikan

Pemprov DKI Jakarta Akan Uji Coba Sekolah Swasta Gratis, Fahira Idris: Langkah Strategis Perluas Akses Pendidikan

Fahira Idris Menyapa
Hardiknas 2025, Fahira Idris Ingatkan Pentingnya Pendidikan untuk Capai Indonesia Emas 2045

Hardiknas 2025, Fahira Idris Ingatkan Pentingnya Pendidikan untuk Capai Indonesia Emas 2045

Fahira Idris Menyapa
Jadikan Buruh Pelaku Aktif Pembangunan, Ini 4 Catatan Fahira Idris

Jadikan Buruh Pelaku Aktif Pembangunan, Ini 4 Catatan Fahira Idris

Fahira Idris Menyapa
Puji Pramono Tebus Belasan Ribu Ijazah, Fahira Idris: Sentuh Akar Persoalan Pendidikan

Puji Pramono Tebus Belasan Ribu Ijazah, Fahira Idris: Sentuh Akar Persoalan Pendidikan

Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris Gaungkan Pentingnya Budaya Donor Darah di Jakarta

Fahira Idris Gaungkan Pentingnya Budaya Donor Darah di Jakarta

Fahira Idris Menyapa
Hari Otda, Fahira Idris Paparkan Lima Strategi Menuju Otonomi yang Menyejahterakan

Hari Otda, Fahira Idris Paparkan Lima Strategi Menuju Otonomi yang Menyejahterakan

Fahira Idris Menyapa
Apresiasi Pramono Anung Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Fahira Idris Sampaikan 5 Pesan Ini

Apresiasi Pramono Anung Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Fahira Idris Sampaikan 5 Pesan Ini

Fahira Idris Menyapa
Garis Perjuangan

Garis Perjuangan "Bang Japar" Berbuat dan Bermanfaat, Fahira Idris: Telah Dibuktikan dalam Aksi Nyata

Fahira Idris Menyapa
Hari Kartini, Fahira Idris: Perempuan Indonesia Pilar Peradaban dan Agen Perubahan

Hari Kartini, Fahira Idris: Perempuan Indonesia Pilar Peradaban dan Agen Perubahan

Fahira Idris Menyapa
Pramono Dorong Transformasi Bank DKI, Fahira Idris Sampaikan 6 Catatan

Pramono Dorong Transformasi Bank DKI, Fahira Idris Sampaikan 6 Catatan

Fahira Idris Menyapa
5 Rekomendasi Fahira Idris untuk Pusat dan Daerah dalam Penyusunan RKP dan Kebijakan Fiskal

5 Rekomendasi Fahira Idris untuk Pusat dan Daerah dalam Penyusunan RKP dan Kebijakan Fiskal

Fahira Idris Menyapa
Direktur IT Bank DKI Dipecat, Ini 6 Rekomendasi Fahira Idris Terkait Manajemen IT

Direktur IT Bank DKI Dipecat, Ini 6 Rekomendasi Fahira Idris Terkait Manajemen IT

Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris: Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter PPDS Kejahatan Luar Biasa

Fahira Idris: Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter PPDS Kejahatan Luar Biasa

Fahira Idris Menyapa
Fahira Idris Rekomendasikan 5 Pengendalian Inflasi untuk BPS DKI Jakarta

Fahira Idris Rekomendasikan 5 Pengendalian Inflasi untuk BPS DKI Jakarta

Fahira Idris Menyapa
Bagikan artikel ini melalui
Oke