KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono setelah adanya gangguan pada layanan digital layanan aplikasi JakOne Mobile beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, gangguan tersebut menghambat aktivitas nasabah pada akhir Maret 2025 atau menjelang momentum penting Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2025.
Menanggapi hal itu, Anggota DPD RI Dapil Daerah Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris menilai, pemecatan tersebut mengingatkan semua pihak begitu strategisnya sistem information technology (IT) dalam tubuh perbankan modern.
“Saya pribadi memahami keputusan tegas yang diambil Gubernur Pramono ini. Dapat dikatakan sistem IT adalah urat nadi sebuah perbankan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (14/4/2025).
Dia mengatakan, jika denyut nadi perusahaan terganggu, artinya ada masalah atau ketidakmampuan dalam menjaga kontinuitas layanan.
Baca juga: Fahira Idris: Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter PPDS Kejahatan Luar Biasa
“Ke depan, sistem IT Bank DKI harus lebih tangguh, aman, dan terus berkembang mengikuti tantangan keamanan siber serta ekspektasi nasabah,” ujarnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Senator Jakarta itu memaparkan enam rekomendasi strategis yang dapat dijadikan pijakan dalam memperkuat manajemen IT Bank DKI.
Pertama, audit sistem IT secara berkala oleh pihak ketiga yang independen. Menurutnya, pemeriksaan menyeluruh dari lembaga independen bertaraf internasional harus menjadi standar berkala, bukan reaktif atau hanya dilakukan jika terjadi gangguan.
Audit tersebut, meliputi infrastruktur teknis, kelayakan sistem keamanan siber, kepatuhan terhadap regulasi, serta efektivitas kebijakan disaster recovery atau rencana cadangan untuk memulihkan sistem, data, dan operasional setelah terjadi gangguan.
Kedua, IT governance. Ini dilakukan dengan terus melakukan menjaga penguatan kerangka kerja tata kelola TI, seperti Control Objectives for Information and Related Technologies (COBIT).
Baca juga: Fahira Idris Rekomendasikan 5 Pengendalian Inflasi untuk BPS DKI Jakarta
“Tata kelola ini untuk menjamin bahwa setiap komponen IT Bank DKI mendukung tujuan bisnis, dikelola secara optimal, dan memiliki akuntabilitas yang jelas,” jelasnya.
Ketiga, penguatan tim dan infrastruktur keamanan siber. Sistem perbankan harus didukung tim keamanan siber internal yang kompeten dan sistem proteksi yang adaptif terutama terhadap ancaman zero-day. Terlebih, ancaman digital terus meningkat pada era sekarang.
Fahira menyebutkan, rekrutmen tenaga ahli, pelatihan berkala, dan investasi pada sistem Security Information and Event Management (SIEM) menjadi keniscayaan.
"Artinya, begitu kerentanannya diketahui, tim IT harus bisa menambal atau mengantisipasinya sebelum celah tersebut dimanfaatkan oleh peretas,” tukasnya.
Keempat, memperkuat sistem monitoring real-time dan redundansi data. Bank DKI harus memperkuat sistem monitoring dan alerting real-time untuk segera mendeteksi gangguan atau anomali layanan.
Baca juga: Hari Anak Balita Nasional, Fahira Idris Minta Pemerintah Perhatikan Gizi hingga Layanan Dasar
Selain itu, pusat data cadangan harus tersedia guna menjamin keberlangsungan layanan.
Kelima, manajemen risiko IT yang terintegrasi. Fahira menyebutkan, risiko-risiko operasional akibat teknologi harus dikelola secara menyeluruh dan terencana.
Hal tersebut dilakukan agar bisnis Bank DKI tetap berjalan lancar, aman, dan bisa berkembang atau sering disebut dengan enterprise risk management (ERM).
“Ini artinya, setiap perubahan atau pengembangan sistem TI, wajib disertai dengan uji coba risiko dan analisis dampaknya,” terangnya.
Keenam, komunikasi publik yang efektif kepada nasabah saat terjadi gangguan.
Untuk menjaga kepercayaan publik, setiap gangguan harus dikomunikasikan secara terbuka, lengkap dengan estimasi waktu pemulihan.
Baca juga: Dukung Jakarta Tanpa Operasi Yustisi, Fahira Idris: Semua Warga Berhak Berkembang di Ibu Kota
“Kanal komunikasi digital yang dipunyai Bank DKI harus responsif dan humanis agar nasabah merasa dihargai, aman, dan terlindungi, terutama saat terjadi gangguan,” terang Fahira.