KOMPAS.com - Anggota DPD RI Jakarta Fahira Idris mengapresiasi Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Pramono Anung yang mengukuhkan Pengurus Karang Taruna DKI Jakarta periode 2025-2030 di Balai Agung, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).
Anggota Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) DKI Jakarta itu menilai, pengukuhan itu memantapkan tekad para pengurus untuk menguatkan Karang Taruna DKI Jakarta.
Pasalnya, karang taruna merupakan wadah pembinaan generasi muda berbasis kesetiakawanan sosial untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Kota Jakarta.
“Setidaknya terdapat tiga tantangan utama karang taruna di Jakarta, yaitu kompleksitas persoalan sosial, keresahan sosial generasi muda dan kemampuan organisasi menjelma menjadi motor penggerak sosial, ekonomi kreatif, sekaligus pelindung kelompok rentan,” ujarnya dalam siaran pers.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Fahira mengatakan, pengurus karang taruna harus membekali diri dengan lima hal utama.
Baca juga: Hari Kartini, Fahira Idris: Perempuan Indonesia Pilar Peradaban dan Agen Perubahan
Pertama, idealisme. Menurutnya, idealisme adalah nyala api yang menjaga Karang Taruna tetap teguh dalam memperjuangkan nilai-nilai sosial.
“Tanpa idealisme, karang taruna akan kehilangan arah. Oleh karena itu, memegang teguh idealisme akan menuntun karang taruna dalam menjalankan gerakan sosialnya,” katanya.
Kedua, jiwa sosial. Senator Jakarta itu menegaskan, pengurus karang taruna dituntut untuk menempatkan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi.
“Jiwa sosial yang menjadi garis perjuangan karang taruna menuntut kepekaan, empati, dan semangat untuk melayani,” jelasnya.
Ketiga, kemampuan beraksi karang taruna yang sudah teruji selama ini harus semakin dioptimalkan.
Fahira menyebutkan, program dan kegiatan, mulai dari kampanye kesehatan, gerakan bersih lingkungan, pelatihan wirausaha muda, hingga program literasi di kampung-kampung kota yang selama ini sudah berjalan harus terus dikuatkan efektivitasnya.
Baca juga: Pramono Dorong Transformasi Bank DKI, Fahira Idris Sampaikan 6 Catatan
Keempat, literasi digital dan komunikasi publik. Dia menilai, pada era disrupsi saat ini, komunikasi bukan sekadar keterampilan, tetapi sudah menjadi “senjata sosial”.
Menurutnya, karang taruna harus mampu menggunakan media sosial secara efektif, menyebarkan narasi positif, serta menjalin komunikasi publik yang humanis dengan berbagai kalangan.
“Kekuatan literasi digital dan kemampuan public speaking akan menjadi alat transformasi sosial yang luar biasa bagi karang taruna,” paparnya.
Kelima, inovasi yang harus terus menjadi bagian integral dari karang taruna. Para pengurus karang taruna adalah generasi yang lahir dan tumbuh di era perubahan cepat.
Maka dari itu, kata Fahira, sudah seharusnya para pengurus tidak hanya mengikuti arus, tetapi menciptakan arus.
“Misalnya, menginisiasi program sosial berbasis teknologi, pengembangan komunitas lokal, hingga gerakan ekonomi hijau yang semuanya bisa menjadi inisiatif baru bagi pengurus Karang Taruna DKI Jakarta,” sebutnya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Fahira Idris untuk Pusat dan Daerah dalam Penyusunan RKP dan Kebijakan Fiskal
Fahira menegaskan, menjadi pengurus Karang Taruna artinya menjadi menjadi inovator, kreator, dan solusi.
Sebagai informasi, jajaran Pengurus Karang Taruna Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2025–2030 diketahui Akmal Budi Yulianto.
Selain Pramono, pelantikan itu juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) Didik Mukrianto, Jajaran MPKT, beberapa anggota DPRD DKI Jakarta, jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta dan pengurus Karang Taruna dari berbagai wilayah se-Jakarta.