KOMPAS.com - Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung atas program penebusan ijazah bagi siswa kurang mampu.
Untuk diketahui, hingga kini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan pemutihan atau penebusan terhadap belasan ribu ijazah lulusan sekolah yang tertahan, terutama bagi warga yang kurang mampu.
Fahira menilai, program tebus ijazah tersebut adalah kado indah menjelang Hari Pendidikan Nasional.
“Bukan hanya menyentuh akar persoalan pendidikan, tetapi juga menjadi jalan terang bagi masa depan ribuan anak Jakarta yang ijazahnya harus tertahan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (1/5/2025).
Program tersebut dinilai menjadi bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap keadilan pendidikan.
“Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pak Gubernur Pramono Anung atas peluncuran program tebus ijazah ini,” sebutnya.
Baca juga: Pemprov Jakarta Sudah Habiskan Rp 500 Juta untuk Tebus Ijazah Warga yang Tertahan
Ke depan, Fahira berharap, para pemangku kepentingan lainnya, mulai dari sekolah swasta, dunia usaha, serta komunitas sosial turut mendukung gerakan tersebut.
“Mari jadikan program tebus ijazah bukan sekadar respons atas masalah masa lalu, tetapi juga sebagai komitmen kolektif untuk menjamin tidak ada lagi anak Jakarta yang lulus tanpa bisa membawa pulang ijazahnya,” ungkapnya.
Senator Jakarta itu mengungkapkan, ijazah bukan sekadar selembar kertas, tetapi adalah simbol pencapaian, pintu masuk ke dunia kerja, dan kunci untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ketika ijazah tertahan karena tunggakan administrasi, masa depan anak-anak di Jakarta sejatinya juga ikut tertahan.
“Fakta bahwa belasan ribu ijazah warga Jakarta masih tertahan di sekolah adalah prioritas yang memang harus dituntaskan,” katanya.
Baca juga: Bakal Bantu Tebus Ijazah yang Tertahan di Sekolah, Pramono: Ada Belasan Ribu
Fahira menambahkan, program tersebut akan berdampak baik bagi kualitas manusia Jakarta.
Bagi pelajar, kata dia, ijazah yang kembali ke tangan mereka bukan hanya soal dokumen legalitas, melainkan juga tentang martabat dan peluang hidup.
“Mereka bisa melamar pekerjaan, melanjutkan kuliah, mengikuti pelatihan, atau bahkan memulai usaha sendiri dengan lebih percaya diri,” sebutnya.
Sementara itu, bagi Jakarta sebagai kota, program tersebut adalah investasi sosial yang sangat besar.
Fahira menyebutkan, dengan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berkembang, Jakarta memperkuat fondasi ekonominya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya, dan membangun masyarakat yang lebih adil serta inklusif.
Dia juga meminta warga Jakarta, khususnya yang mengalami kendala dalam mengambil ijazahnya karena masalah ekonomi, untuk memanfaatkan program tersebut.
Baca juga: Apresiasi Pramono Anung Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Fahira Idris Sampaikan 5 Pesan Ini
“Jangan ragu dan malu, karena pendidikan adalah hak setiap warga negara. Pemprov telah membuka pintu. Kini saatnya kita melangkah mengambil kembali masa depan kita,” ujar Fahira.