KOMPAS.com - Peresmian mobil Esemka oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu mendapat respon yang positif dari berbagai kalangan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganundito, mengatakan proyek Mobil Esemka merupakan karya anak bangsa yang patut didukung.
"Mendukung Mobil Esemka sama dengan membela produk dalam negeri," kata politikus Partai Golkar itu dalam pernyataan tertulis, Jumat (13/9/2019).
Kehadiran mobil Esemka, ujar dia, diharapkan memberikan stimulus yang bisa menggerakkan perekonomian nasional.
Selain itu, Mobil Esemka dapat memacu pertumbuhan industri pemasok otomotif lokal dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di daerah.
Menurut dia, program mobil Esemka menjadi bagian penting dari program 'Making Indonesia 4.0' yang sejak tahun lalu diluncurkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Apalagi, ia melanjutkan apabila proyek itu bisa bersinergi dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan mobil listrik.
" Supaya program tersebut berkembang dengan baik membutuhkan dukungan dari beberapa kementerian lainnya, misalnya Kemenristek Dikti, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM," ujarnya.
Ia juga menyarankan pabrik mobil Esemka menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan sejumlah riset di bidang pembuatan mobil, termasuk kemungkinan untuk pengembangan mobil listrik.
Kerja sama juga meliputi material yang digunakan, sistem manufaktur, serta pendanaan, dan pemasarannya.
Dito berharap pemerintah bisa mengajak perusahan otomotif luar negeri untuk pengembangan mobil produksi anak bangsa.
"Perlu juga mengajak pihak-pihak di luar negeri yang punya teknologi canggih ntuk bersinergi mendukung proyek pengembangan mobil dalam negeri," kata Dito.
Politisi Golkar itu menyatakan, mobil produksi dalam negeri sudah saatnya dikembangkan. Pasalnya, prospek mobil produksi dalam negeri sangat baik untuk jangka panjang.
Dito optimistis Indonesia bisa mengembangkan industri otomotif Tanah Air untuk bisa bersaing, tidak hanya menyasar pasar domestik saja namun juga regional.
"Semoga mobil listrik juga bisa segera terwujud di Indonesia, sebagai negara besar yang telah lama bercita-cita memiliki industri otomotif 'merah-putih-nya sendiri'," kata dia.