KOMPAS.com - Sebagian besar pengurus Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) II Partai Golkar di Jawa Tengah menginginkan Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar pada periode 2019-2024.
Sejak Agustus lalu, 32 DPD II Partai Golkar di Jawa Tengah telah menyatakan dukungan untuk Airlangga. Padahal, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar akan digelar pada Desember mendatang.
Hingga medio September 2019, hanya 3 DPD II Golkar yang memang belum mendukung Airlangga Hartarto.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono, menjelaskan para pengurus DPD itu berada di daerah pemilihan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang berniat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode mendatang.
Baca juga: Pertarungan Empat Purnama Demi Kursi Golkar 1
“Tapi itu bisa dimaklumi karena mereka kan dapil (daerah pemilihannya) Bambang Soesatyo,” kata Wisnu dalam pernyataan tertulis, Selasa (17/9/2019).
Rencana Bamsoet maju sebagai pesaing Airlangga dianggap wajar dalam dinamika partai yang modern dan demokratis.
“Wajar saja itu, karena bagian dari kompetisi. Mereka bisa bersaing namun akhirnya harus bisa bersanding. Bukan justru sebaliknya,” ujarnya.
Ia mengatakan, setiap kader Partai Golkar memiliki hak untuk mencalonkan diri. Namun demikian, imbuh Wisnu, menjelang Munas biasanya hanya muncul satu atau dua nama.
“Bahkan kalau nanti ada aklamasi untuk memilih Pak Airlangga, saya kira juga wajar saja, apalagi setelah melalui berbagai proses demokrasi,” kata Wisnu.
Saat itu, Ical, begitu sapaan untuk Aburizal Bakrie, berpesan jangan sampai terjadi perpecahan di internal partai karena pertarungan memperebutkan kursi Golkar 1. Apalagi, bila perpecahan itu justru menguntungkan pihak lain di luar Partai Beringin.
“Saya kira sebagai ketua dewan pembina beliau sangat wajar mengucapkan hal itu. Beliau mengingatkan agar jangan sampai proses demokrasi di Golkar ini memecah partai itu sendiri,” ujarnya.
Para pengurus DPD II Jawa Tengah berharap Airlangga mampu membenahi kinerja partai, utamanya di Jawa Tengah. Apalagi, ia melanjutkan, Jawa Tengah akan menggelar pilkada serentak pada 2020.
Menurut Wisnu, Partai Golkar akan mengusung empat calon wakil bupati di Klaten, Purworejo, Demak, dan Pemalang, serta calon wali kota di Pekalongan dan calon bupati di Kendal.
Pembenahan yang dapat dilakukan, imbuh dia, dalam pengelolaan partai. Artinya, Partai Golkar dikelola secara profesional dan konstruktif.
Pembenahan partai juga berfokus pada naiknya perolehan suara. Untuk itu, Wisnu melanjutkan, seluruh kader dan pengurus mesti bekerja keras untuk bisa memenangi pilkada serentak.
Ia mengakui, perolehan kursi itu memang belum sesuai target yang berjumlah 14 kursi DPR RI.
"Ini yang perlu diperbaiki. Setelah deklarasi lalu, jangan lagi disibukkan dengan rencana tentang Munas, sebab ada tantangan 21 pilkada tahun depan," kata Wisnu.
Wisnu mengapresiasi pula Airlangga Hartarto karena memberikan penghargaan untuk kader-kader Golkar yang berprestasi pada pemilu legislatif lalu.
“Ini akan lebih memacu kader Partai Golkar untuk berjuang dan lolos menjadi wakil rakyat,” ungkap Wisnu.