KOMPAS.com - Pengurus Dewan Pengurus Pusat ( DPP) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) meminta klarifikasi manajemen Hotel Sultan soal kegiatan yang mengatasnamakan ormas tersebut.
Adapun perwakilan pengurus yang bertemu dengan manajemen Hotel Sultan di antaranya Wakil Ketua Umum (Waketum) MKGR Tumpal Sianipar, Waketum MKGR Toni Ismail Pontoh, dan Waketum MKGR Taufan.
Dalam pernyataan tertulis, Taufan mengatakan MKGR meminta manajemen hotel menghentikan kegiatan yang digagas sekelompok orang yang mengatasnamakan MKGR.
"Ketua panitia acara ini telah kami laporkan ke kepolisian. Pihak hotel sudah kami beritahukan sehari sebelumnya," ujarnya, Kamis (19/9/2019).
Baca juga: Airlangga Hartarto Kantongi Dukungan MKGR untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
Menurut dia, pengurus DPP MKGR sudah menanyakan kepada Polda Metro Jaya terkait izin keramaian acara itu.
"Izin acara tersebut tidak ada dikeluarkan kepolisian," katanya.
Tumpal Sianipar menyesalkan, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghadiri acara itu.
"Sangat disayangkan dan disesalkan Saudara Bamsoet sebagai Ketua DPR RI menghadiri acara ilegal mengatas namakan ormas MKGR, yang telah dibubarkan oleh pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat bersama pihak manajemen Hotel Sultan," kata dia.
"Setelah kami keluar, malahan acara dilanjutkan dan bahkan dihadiri oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo," tuturnya.
Waketum DPP Ormas MKGR Toni Pontoh menegaskan, kegiatan itu tidak benar karena mengatasnamakan ormas MKGR.
Sebagai informasi, MKGR adalah organisasi massa sayap partai Golkar. Saat ini MKGR dipimpin Roem Kono yang dipilih dalam hasil musyawarah besar (mubes) di Bandung.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MKGR dijabat Adies Kadir untuk masa bakti 2015-2020.