KOMPAS.com - Pengurus Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) menyayangkan kegiatan yang merusak citra ormas pendiri Partai Golkar yang terjadi pada Kamis (19/9/2019) lalu di Hotel Sultan, Jakarta.
Ketua Umum MKGR Roem Kono mengatakan, insiden yang mengatasnamakan dirinya merupakan kegiatan ilegal dan tidak diketahui pengurus MKGR.
“Acara itu sangat merusak citra MKGR, karena satu-satunya ormas yang paling solid selama ini adalah MKGR,” kata Roem Kono dalam pernyataan tertulis, Jumat (20/9/2019).
Menjelang Musyarawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar pada Desember 2019, imbuh dia, aktivitas dan agenda partai cenderung meningkat.
Baca juga: DPP Ormas MKGR Berang Bamsoet Hadiri Acara Ilegal
Namun demikian, kondisi itu tidak membuat gejolak di dalam organisasi Partai Golkar yang resmi.
Bahkan, ia melanjutkan, seluruh kader Partai Golkar di daerah dan ormas Trikarya serta Hasta Karya dalam situasi yang kondusif.
Menurut dia, sekelompok orang yang menggelar kegiatan ilegal itu bertujuan melemahkan soliditas pengurus Partai Golkar yang dipimpin Airlangga Hartarto,
Apalagi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendapat dukungan politik dari mayoritas pengurus daerah untuk kembali memimpin Golkar para 2019-2024.
Baca juga: Airlangga Hartarto Kantongi Dukungan MKGR untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
“Ada niat yang tidak baik dari kekuatan tertentu untuk menghancurkan Golkar melalui orang-orang di internal Golkar, semacam proxi war. Sayangnya, mereka tutup mata demi meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara,” katanya.
Roem Kono meminta seluruh kader MKGR agar dapat berpikir jernih dan menahan diri bila terjadi provokasi.
“Sebagai Ketua Umum Ormas MKGR, saya menginstrusikan kepada semua kader MKGR yang berpikiran waras dan cerdas serta mencintai ormas supaya tenang dan menahan diri. Karena fakta menunjukkan yang melakukan tindakan tersebut adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Tindakan ilegal yang mengatasnamakan MKGR, kata dia, merupakan upaya untuk menarik simpati dari berbagai ormas Partai Golkar.
Tujuan aksi ilegal itu, ia melanjutkan, memenangkan salah satu bakal calon Ketua Umum Golkar lewat cara-cara yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Agung Laksono: Jangan Ada Elit Politik Obok-obok Ormas Golkar
Ia menegaskan, seluruh pengurus MKGR agar tetap mengacu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) MKGR.
“Seluruh pimpinan MKGR harus tetap solid dan cerdas. Kepada ketua-ketua di daerah terima kasih atas kesetiaannya menjaga marwah MKGR,” katanya.
Oleh karena itu, Roem Kono meminta kader MKGR di bidang hukum untuk menindaklanjuti aksi ilegal itu melalui jalur hukum.
“Saya sangat kecewa dengan adanya campur tangan dan keterlibatan dari tokoh dan sahabat saya Ketua DPR RI, yang ingin menghancurkan MKGR,” ujarnya.