KOMPAS.com - Sosok politisi muda Partai Golkar, Aziz Syamsudin, dinilai mampu memimpin lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR).
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris, mengatakan Azis Syamsudin selama ini dikenal sebagai tokoh yang minim kontroversi.
“Saya tidak begitu kenal dekat dengan Azis. Tapi saya melihat sosok atau tokoh, biasanya simple saja. Misalnya, adakah kontroversi atau tidak di tokoh ini? Nah, di sini saya melihat Aziz kontroversialnya sangat minim. Jadi positif saja melihat dia untuk menduduki posisi kursi Ketua MPR,” kata Syamsudin dalam pernyataan tertulis, Rabu (25/9/2019).
Baca juga: Rekonsiliasi Bukan Berarti Bagi-bagi Kursi
Ia menilai, rekam jejak dan pengalaman politik Aziz menjadi bekal yang cukup bila memimpim MPR RI kelak.
“Saya pikir latar belakang dia sudah cocok, karena pernah di Komisi III, bidang hukum, dan organisasi,” ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan, Azis merupakan tokoh muda yang memiliki visi ke depan.
“Aziz ini tipikalnya tokoh muda Golkar yang bisa fight . Saya pikir tidak ada masalah dengan usianya yang tergolong muda itu. Apalagi nanti yang dihadapi di MPR itu adalah PDIP. Hal ini ada kaitannya dengan amandemen konstitusi, lalu GBHN, status MPR dan lain sebagainya itu,” ujar Syamsudin.
MPR ke depan, menurut Syamsudin, membutuhkan tokoh muda yang penuh energi.
Apalagi, ia menduga bakal ada pihak yang menggulirkan kembali GBHN dan MPR sebagai mandataris.
“MPR saat ini memang butuh tokoh muda, supaya tidak terjebak pada romantisme politik masa lalu,” ujarnya.
Menurut Syamsudin, saat ini yang dibutuhkan Indonesia, khususnya di MPR, adalah pimpinan yang lebih bisa menyikapi perkembangan bangsa ke depan.
“Bukan balik lagi ke masa lalu,” ucapnya.
Baca juga: DPR Sahkan Revisi UU MD3, Pimpinan MPR Jadi 10 Orang
Selain muda, Syamsudin menilai pengalaman Aziz sebagai anggota DPR RI cukup. Dengan begitu, Aziz bakal mumpuni dalam menjalankan peran sebagai Ketua MPR RI.
Syamsudin optimistis Golkar akan menduduki kursi MPR, meski Partai Gerindra disebut-sebut juga ingin merapat ke koalisi pemerintahan.
Selain itu, ia melihat kekompakan koalisi untuk mendudukan anggota koalisi lama di kursi Ketua MPR RI cukup kuat.
“Namun itu juga tergantung dengan kekompakan koalisi pemerintah sendiri,” ujarnya.
Peluang Partai Golkar mendapat kursi Ketua Umum MPR RI periode 2019-2024 cukup besar.
Sebagai partai pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang memiliki jumlah kursi terbesar kedua di DPR, Golkar tentu sangat diuntungkan.