KOMPAS.com - Para wakil rakyat di Senayan yang baru dilantik 1 Oktober 2019 lalu akan menghadapi agenda penting beberapa hari mendatang, yakni memilih pimpinan Alat Kelengkapan Dewan ( AKD).
Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah memilih pimpinan DPR periode 2019-2024.
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan Golkar sebagai salah satu partai yang memiliki suara terbanyak di DPR tentu ingin berperan lebih besar dan nyata.
Alat Kelengkapan Dewan (AKD) merupakan salah satu bagian terpenting dalam struktur organisasi di DPR.
Adapun pimpinan AKD mewakili unsur wilayah, akseptabilitas, kompetensi, dan pengalaman.
Menurut dia, Golkar sangat peduli terhadap kader-kader muda dan juga perempuan untuk menduduki posisi penting di AKD.
Golkar yang memiliki banyak politisi muda berencana untuk mendudukkan para kader mudanya di posisi tersebut, sebagai bagian dari regenerasi dan penyegaran di tubuh Fraksi Partai Golkar.
Sebagai partai modern, imbuh Ace, Golkar ingin pula menunjukkan bahwa partai berlambang pohon beringin itu tetap peduli dengan permasalahan yang menghadang bangsa Indonesia di masa depan.n
“Fraksi Golkar akan memberi ruang kepada para kader muda dan kader terbaiknya di alat kelengkapan DPR, ” ujar Ace.
Apalagi Partai Golkar memiliki sistem pendidikan kader yang baik, sehingga memiliki banyak kader yang siap untuk mengemban tugas tersebut.
Tak cuma memiliki kader muda dengan kemampuan terbaik, Fraksi Partai Golkar pun memprioritaskan kader perempuan yang selama ini menjadi andalan.
Fraksi Partai Golkar, ia melanjutkan, memang memiliki perhatian khusus pada keterwakilan perempuan di DPR.
“Fraksi Golkar memperhatikan keterwakilan perempuan di AKD,” katanya.
Langkah itu merupakan terobosan baru yang ingin dilakukan Golkar di DPR periode ini untuk menghadapi tantangan ke depan, yang membutuhkan peran serta perempuan lebih aktif di DPR.
“FPG sangat memiliki perhatian terhadap peran perempuan dalam politik seiring dengan masih banyaknya masalah bangsa yang membutuhkan keterlibatan perempuan dalam pengembangan SDM unggul sebagaimana fokus pemerintahan Presiden Jokowi lima tahun ke depan," kata anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat II itu.