KOMPAS.com – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar akan memberikan penghargaan Award of the Highest Distinction kepada mantan ketua Golkar Jusuf Kalla di malam puncak acara HUT Golkar ke-55 pada awal November 2019.
“Sebagai kader partai, dengan posisi sebagai Wakil Presiden (Wapres) dalam dua periode kepemimpinan yang berbeda, beliau berhasil memberikan sumbangan yang extraordinary kepada Bangsa Indonesia,” ungkap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menggelar silaturahmi dengan Jusuf Kalla di rumahnya, di Jakarta, Jumat (26/10/2019).
Dalam pertemuan penuh keakraban ini, Airlangga menyampaikan pula undangan khusus untuk Jusuf Kalla. Tokoh senior Partai Golkar itu diundang dalam malam puncak acara HUT Golkar ke-55 tersebut.
Baca juga: Milenial Partai Golkar Siap Unjuk Gigi
Tak cuma bertemu Jusuf Kalla, Airlangga juga mengajak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menpora Zainuddin Amali dan Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsudin ke pertemuan tersebut.
Di sana selain menyampaikan undangan kepada Jusuf Kalla, Airlangga yang menjabat Menko Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju mengajak diskusi kader-kader Partai Golkar yang kini berada di kabinet dan badan legislatif, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Diskusi itu diperlukan, pasalnya ada tantangan besar yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Partai Golkar guna menyukseskan pembangunan Indonesia Maju.
“Golkar akan mengawal Pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin meraih kemajuan ekonomi yang menyejahterakan rakyat,” ucap Airlangga dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu (26/10/2019).
Presiden Jokowi, lanjut Airlangga, sudah menjelaskan alasan menduetkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan dirinya sebagai Menko Perekonomian. Duet ini akan menjadi garda terdepan tim ekonomi Indonesia.
Baca juga: Legislator Golkar Nilai Menteri Ekonomi Jokowi Kompeten
"Duet (Sri Mulyani dan Airlangga) ini sudah saling mengerti. Sudah saling tahu apa yang akan dikerjakan saat menghadapi tekanan tantangan eksternal ekonomi global yang tidak menentu, sulit diprediksi, sehingga saling pengertian ini penting sekali untuk ke dalam kabinet kita ini," kata Jokowi di komplek Istana Kepresidenan.
Indonesia saat ini juga tak terhindar dari dampak pelemahan ekonomi global. Untuk itu, Jokowi meminta agar duet Sri Mulyani dan Airlangga menjadi roda penggerak kinerja bidang perekonomian agar bisa melewati masa-masa kritis ekonomi dunia.
Jokowi mengingatkan bahwa tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju harus bisa menguasai lapangan dan berkonsolidasi dengan berbagai pihak. Harapannya semua tantangan bisa dilalui bersama-sama.
"Saya ingin konkret-konkret saja. Sesuai yang saya sampaikan di dalam pidato pelantikan, bukan hanya send saja tetapi deliver. Ini penting sekali sehingga betul-betul setiap anggaran, setiap kebijakan yang ada betul-betul bisa, menetas," ungkap Jokowi.