KOMPAS.com - Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih bertutur harapannya terkait pemilihan ketua umum di Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada 4 Desember 2019.
Pria yang akrab disapa Demer itu berharap pemilihan nanti berjalan lancar tanpa gejolak. Ia juga ingin solidaritas partai terus dipertahankan.
"Semoga bisa terjadi mufakat," ujarnya dikutip dari tilis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/11/2019).
Melihat perkembangan terakhir, Gede Sumarjaya Linggih bilang, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang akan mencalonkan diri lagi diyakini sudah unggul dibandingkan pesaing-pesaing lainnya oleh banyak pihak.
“Saya melihat beliau sudah mengumpulkan lebih dari 90 persen suara anggota. Bahkan, (dari) Bali 100 persen ke beliau. Kalau melihat komposisi seperti itu dan sudah lebih dari 70 persen ke salah satu calon, sesuai AD/ART ya harus Musyawarah mufakat,” kata Demer.
Musyawarah mufakat di Golkar bukan sesuatu yang tabu. Bahkan menurut Demer jauh lebih baik dibandingkan harus berkompetisi lewat pemilihan suara, yang mengurus energi, konsentrasi bahkan dana.
“Kami sudah capek, dengan pemilihan, dengan konflik yang harus terjadi setelah pemilihan. Lebih baik kami satukan energi untuk membangun Golkar bersama-sama, tanpa harus ada kompetisi. Toh ini semua demi kepentingan Golkar ke depan,” tambah Demer.
Ia berpendapat jika dalam Munas Golkar bisa terjadi musyawarah mufakat, maka konsentrasi selanjutnya bisa dilakukan untuk konsolidasi partai yang lebih baik.
Ia juga memandang bahwa saat ini Golkar sedang berada dalam kondisi puncak. Sinyal dari Presiden Joko Widodo yang menyebut Airlangga sebagai ketua top, bahkan dua kali dalam seminggu terakhir adalah bentuk dukungan secara langsung dari pemerintah.
Pertama, Jokowi menyebut Airlangga sebagai ketua yang top di acara HUT Golkar pada Rabu (6/11/2019).
Kedua, Jokowi menyebutnya lagi pada peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2019).
Dukungan dari tokoh-tokoh senior Partai Golkar juga bulat untuk Airlangga Hartarto. Mulai dari politisi senior Golkar Akbar Tanjung, Agung Laksono, Abu Rizal Bakrie, hingga mantan Wapres Jusuf Kalla, juga mendukung terpilihnya kembali Airlangga Hartarto.
“Saya yakin, tanpa ada perpecahan dan tetap solid seperti sekarang, Golkar lima tahun mendatang akan melejit. Lihat saja, selama satu setengah tahun dipimpin Pak Airlangga, Golkar mampu (jadi) nomor dua dalam perolehan kursi di DPR RI. Jika terus dijaga, lima tahun ke depan kami bisa nomor satu lagi,” tutur Demer.
Ia juga menyebut jika kepentingan pada seluruh lapisan di Golkar sudah hampir terakomodasi seluruhnya dengan baik.
"Kalau pun ada satu atau dua pihak yang kurang terakomodasi, saya kira itu wajar saja. Namun secara keseluruhan, kami melihat kondisi Golkar saat ini sedang bagus, baik di dalam atau di luar Golkar sendiri,” sambung Demer.