KOMPAS.com – Program Kartu Prakerja menjadi salah satu solusi terbaik pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
“Melalui Kartu Prakerja, peserta akan mendapat bantuan dari pemerintah berupa uang atau insentif, sekaligus keterampilan dari pelatihan yang diikuti,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin dalam keterangan tertulis.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kebencanaan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar itu melanjutkan, Kartu Prakerja tidak hanya membantu penerima, tetapi juga memberdayakan mereka.
Uang atau instentif dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi Covid-19 atau selama belum mendapat pekerjaan.
Baca juga: Program Kartu Prakerja Terbukti Menolong Masyarakat Terdampak Covid-19
Hal itu membuat peluncuran program Kartu Prakerja saat pandemi Covid-19 menjadikannya sebagai semi bantuan sosial untuk membantu masyarakat terdampak wabah itu.
Sementara itu, pelatihan memberi penerima bekal keterampilan sebagai nilai tambah untuk mencari kerja atau meningkatkan kompetensi dan produktivitas kerja.
“Diharapkan keterampilan itu membuka kesempatan mereka untuk mendapat pekerjaan dan bersaing sesuai kebutuhan standar dunia kerja, baik saat pandemi berakhir atau di masa depan,” kata Mukhtarudin.
Oleh karena itu, Kartu Prakerja menjadi program yang berorientasi pada kepentingan rakyat agar mereka bisa memenuhi kebutuhannya, sehingga benar-benar terasa manfaatnya.
Awalnya, Kartu Prakerja ditujukan bagi warga negara Indonesia (WNI) berusia 18 tahun, baik yang belum bekerja, atau sudah bekerja tetapi ingin pindah dan butuh meningkatkan kompetensi.
Namun, akhirnya Kartu Prakerja juga diutamakan bagi mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau para pelaku usaha kecil mikro terdampak Covid-19.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2020 jumlah pengangguran mencapai 6,88 juta orang yang didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Sementara itu, dari data Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), ada sekitar 2,8 juta pekerja terdampak Covid-19, baik dirumahkan, pemangkasan upah, atau tak diberi upah sama sekali, bahkan terkena PHK.
Baca juga: 392.338 Korban PHK Tercatat Jadi Peserta Kartu Prakerja
Jumlah itu akan terus bertambah. Dari data yang didapat, lebih dari 60 persen peserta Kartu Prakerja adalah korban PHK yang terdampak pandemi Covid-19.
Materi pelatihan Kartu Prakerja sendiri ada lebih dari 2.000 jenis. Peserta bisa memilih sesuai minatnya.
Saat pandemi Covid-19, pelatihan dilakukan secara online. Namun setelah pandemi usai, pelatihan juga akan digelar secara langsung di balai pelatihan pemerintah atau di tempat pelatihan mitra dari sektor swasta.
Oleh karena itu, program Kartu Prakerja diharapkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan banyak manfaat bagi pesertanya.